Pemerintah Ungkap Kronologi Berhasil Tangkap Djoko Tjandra

Menko Polhukam Mahfud MD
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

VIVA – Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhulkam) Mahfud MD mengaku bersyukur atas penangkapan buronan kasus korupsi Djoko Tjandra. Bahkan Mahfud mengaku langsung melakukan sujud syukur segera setelah mendapatkan kabar itu.

Ahli Nuklir UGM Jadi DPO Kasus Penggelapan Rp 9,2 Miliar, Begini Kronologinya

Baca juga: Lika-liku Pelarian Djoko Tjandra, Papua Nugini hingga Malaysia

"Tanggapan pertama, tentu alhamdulillah saya tadi langsung sujud syukur begitu apa mendapat kepastian berita itu, dari Malaysia," kata Mahfud MD lewat rekaman audio yang dibagikannya, Jumat 31 Juli 2020.

Ubah Hasil Pemilu 2024, Tujuh Anggota KPPS Berstatus DPO Polres Tapanuli Tengah

Meskipun demikian, mantan hakim Mahkamah Konstitusi ini tidak terlalu kaget dengan informasi penangkapan itu. Pasalnya, Mahfud sudah tahu sebelumnya bahwa Djoko Tjandra akan ditangkap dalam waktu dekat.

"Saya tidak terlalu kaget karena saya tahu dia akan tertangkap itu sudah sejak tanggal 20 Juli yang lalu," ujar Mahfud.

Berlaku Progresif, Perjanjian Ekstradisi Indonesia-Singapura Bakal Libas 31 Pelaku Tindak Pidana

Mahfud menuturkan, pada tanggal 20 Juli 2020 atau sekitar 10 hari yang lalu hari dia mengundang rapat lintas kementerian. Rapat dilakukan untuk merencanakan suatu operasi penangkapan.

Namun sebelum rapat, Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo mendatanginya dan menawarkan rancangan operasi dari polisi untuk meringkus Djoko Tjandra.

"Dia (Listyo) menyatakan polisi sudah menyiapkan sebuah operasi penangkapan. Pada waktu itu kan ada yang usul, IPW, agar dan banyak pihak, agar Presiden Jokowi secara GtG antar goverment, agar pemerintah menghubungi Malaysia untuk menyerahkan Djoko Tjandra," tuturnya.

Akan tetapi Listyo meyakinkannya agar tidak perlu GtG namun cukup dari police to police atau hanya berkoordinasi dengan Kepolisian Malaysia. Kabareskrim sendiri sudah tahu lokasi persembunyian Djoko Tjandra.

Setelah bersepakat dengan rencana itu, Mahfud kemudian yakin Polri bisa melakukan penangkapan itu. Operasi ini juga hanya diketahui oleh Mahfud, Kapolri, Presiden dan sedikit pejabat tinggi lainnya.

"Sehingga kami sepakat untuk diam. Itu sebabnya sejak tanggal 20 itu saya tidak pernah bicara secara spesifik bagaimana menangkap Djoko Tjandra," kata Mahfud. (ren)

Baca juga: 9 ASN di Manggarai Dipecat karena Korupsi Kini Aktif Lagi
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya