Pemerintah Salurkan Rp91 Miliar BLT untuk Kabupaten Puncak Papua

Pembagian simbolis dana BLT di Kabupaten Puncak, Papua
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Kurva kasus positif di Provinsi Papua terlihat masih terus terjadi sampai per Sabtu, 1 Agustus 2020. Pemerintah pusat pun tampak memperhatikan update pandemi Corona COVID-19 di Bumi Cendrawasih dengan memberikan bantuan langsung tunai (BLT) yang salah satunya ke Kabupaten Puncak.

Youtuber Bobon Santoso Mau Jual Alphard Demi Kasih Makan Orang Papua

Bupati Puncak, Willem Wandik ikut merespons dana BLT yang sudah diupayakan pemerintahan Jokowi. Bagi dia, dana BLT ini cara pemerintah pusat membantu rakyatnya yang di daerah ujung timur.

Willem setuju pemberian BLT bukan hanya untuk wilayah zona merah COVID-19. Sebab, Kabupaten Puncak sejauh ini statusnya merupakan daerah zona hijau.

Bobon Santoso Menangis Sesenggukan Usai Ceritakan Mengenai Papua

"Demi keadilan sosial, Presiden Jokowi menurunkan kebijakan agar pembagian dana BLT merata di semua daerah. Ini bukti negara hadir membantu mengatasi dampak sosial dari pendemi Corona di kabupaten ini," kata Willem dalam keterangan resminya yang dikutip VIVA, Sabtu, 1 Agustus 2020.

Baca Juga: Tambah 1.560 Kasus Baru Corona, DKI dan Jawa Timur Tertinggi

Pengakuan Anak Buah Syafrin Tumpangi Mobil Dishub DKI yang Buang Sampah Sembarangan

Dia menjelaskan dalam BLT ini jumlah total yang disalurkan terhadap 206 kampung yang tersebar di 25 distrik. Jumlah nominal yang disalurkan sebanyak Rp91 miliar. Pembagian pun dilakukan secara bertahap.

Misalnya tahap pertama pembagian awal dilakukan untuk 6 distrik di Kabupateten Puncak. Sebanyak Rp25 miliar yaitu distrik Ilaga Utara, Ilaga, Gome, Amukia, Mabugi dan Gome Utara. 

Sisanya dilakukan secara bertahap dan merata ke 19 distrik atau ke 206 kampung lain. Pun, pembagian ke 19 distrik lain ini sudah dilakukan sejak Selasa 28 Juli 2020.

Menurutnya, dengan BLT ini akan membantu warga Kabupaten Puncak. Ia menghitung satu kepala keluarga (KK) bisa dapat dana sebesar Rp600 ribu/bulan. Namun, jika dihitung dari Januari, maka sudah didapat enam bulan sehingga satu KK bisa dapat dana hampir Rp4 juta per KK.

“Semua warga kampung di Puncak begitu senang dan bangga. Mereka menyampaikan terima kasih di situasi sulit saat ini, mereka bisa lihat dan terima uang BLT secara fisik," jelasnya.

Kemudian, ia menambahkan, sumber dana BLT ini berasal dari dana kampung yang sudah ditransfer pemerintah pusat sejak dua pekan lalu. Terkait itu, pemerintah daerah juga ikut membantu mengawasi dalam penyaluran BLT ini agar tepat sasaran. 

Dia menyiapkan strategi Bagi warga yang berada di luar Puncak sehingga tak bisa menerima BLT. Kata Willem, agar warga di luar Puncak tak usah khawatir karena nanti akan ditransfer ke rekening masing-masing KK.

“Soal pembagian dana BLT ini, saya yakin akan merata dan adil, karena budaya dan adat masyarakat di pegunungan tengah khususnya di Kabupaten Puncak, sudah memiliki budaya, kebersamaan, jujur dan gotong royong," tutur Willem.

Untuk diketahui, pembagian dana BLT oleh Pemkab Puncak ini menggunakan cara kearifan lokal. Maksudnya, warga dipersilakan membakar batu terlebih dulu yang memiliki makna bersyukur dan menyambut kegembiraan.

Berikutnya, kepala kampung, petugas dan diawasi pihak distrik dan Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung (BPPMK) Kabupaten Puncak, membagikan secara merata kepada warga sesuai dengan data KK.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya