Pengamat dari UI Sebut 3 Faktor Terjadinya Prostitusi Kalangan Artis

Ilustrasi prostitusi.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Pengamat Sosial Universitas Indonesia (UI) Devie Rahmawati menilai ada tiga faktor penyebab maraknya prostitusi online yang akhir-akhir ini menjerat kalangan artis. Salah satu pemicu utamanya adalah obsesi untuk berada di lingkungan mewah.

Ini Sosok Artis dan Pendakwah Berinisial D yang Terlibat Kasus Korupsi Suami Sandra Dewi

“Belakangan ini kita diramaikan dengan berita prostitusi online oleh selebriti. Perlu saya garis bawahi, kasus prostitusi online sebenarnya bukan hanya milik profesi tertentu,” katanya, Senin 3 Agustus 2020.

Baca juga: Kembali Pulang, Vernita Syabilla: Manusia Tidak Ada yang Sempurna

Nikita Mirzani Ajak Perempuan Berani Sudahi Hubungan Toxic

Devie menyebut, data global menunjukan, ekonomi bawah tanah seperti prostitusi, hingga perdagangan narkoba saat ini dapat dengan mudah diakses lantaran dimudahkan dengan kehadiran platform digital. Dan kondisi tersebut membuka peluang bagi profesi manapun untuk bisa beraksi di dalamnya.

“Melalui platform digital, seseorang bisa menjajakan barang-barang atau produk-produk dan layanan lainnya yang bersifat vulgar, termasuk transaksi seksual di dunia online,” ujarnya

Intip Potret Outfit Para Artis di Hari Lebaran 2024, Pake Shimmer-shimmer Gak Ya?

Devie menjelaskan, berdasarkan catatan akademis, penyebab prostistusi online maupun offline terbagi dalam tiga faktor. Yakni, faktor ekonomi, di mana prostitusi menyediakan metode cepat dan mudah untuk membantu orang-orang yang kesulitan pendapatan guna memenuhi kebutuhan hidupnya.

Kemudian, faktor kekerasan, ini adalah orang-orang yang terpaksa karena terjebak dalam dunia trafficking atau terlilit utang. “Bisa jadi mereka diperdagangkan oleh kelompok-kelompok tertentu dalam praktik ekonomi bawah tanah, seperti prostitusi,” katanya.

Lebih lanjut wanita yang kini menjabat sebagai Direktur Kemahasiswaan UI itu memaparkan, faktor berikutnya adalah ketenaran dan kehidupan mewah. Menurut Devie, sifat manusia cenderung ingin jadi perhatian bagi masyarakat lainnya. Ini yang kemudian membuat seseorang terobsesi dan ingin meraih hal itu dengan cara-cara mudah.

“Bisa jadi mereka terobsesi ingin tampil menonjol, dengan memperlihatkan tampilan fisik menarik yang ditandai baju-baju mewah, rumah mewah, make up atau teknologi tercanggih dan terdepan,” katanya

Hal inilah yang menjadikan prostitusi sebagai salah satu jalan pintas untuk mendandani performa diri, dan dianggap banyak mendatangkan uang serta ketenaran dengan cara instan.

“Ini yang mendorong praktik prostitusi dengan platform digital tanpa lagi perantara. Mereka bisa menjadikan praktik transaksi seksual di saat mereka butuh, ini bahaya dalam konteks sosial maupun kesehatan,” ujar Devie. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya