Cegah Karhutla di Kalsel, Patroli Hutan Digencarkan

Simulasi penanganan karhutla
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Kapolda Kalimantan Selatan (Kalsel), Irjen Pol Nico Afinta memerintahkan anak buahnya untuk rutin menggelar patroli hutan. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang kerap melanda daerah Kalimantan Selatan.

Gubernur Kalsel Instruksikan BPBD Siaga Pasca-gempa Magnitudo 6,5 di Tuban

"Kami mengimbau kepada seluruh personel Polri dari tingkat polda, polres, dan polsek jajaran untuk sering melakukan patroli antisipasi karhutla. Kami juga mengimbau untuk melakukan patroli hutan dan lahan agar kebakaran tidak terjadi di wilayah hukum Polda Kalsel,” ujar Nico dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 6 Agustus 2020.

Baca juga: Polisi Tangkap 6 Tersangka Karhutla, Mayoritas Emak-emak

5 Caleg Dapil Kalsel 2 yang Lolos ke Senayan, Ada Nama Eks Dandim Tanah Bumbu

Selain itu, guna mempersiapkan penanganan karhutla, Polda Kalsel menggelar simulasi bersama TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Manggala Agni beserta relawan pemadam.

Simulasi ini, kata Nico, bertujuan untuk meningkatkan kerja sama dan sinergitas dalam rangka penanggulangan karhutla secara proporsional dan profesional. 

Swasembada Beras, Tapin Siap Penuhi Kebutuhan Pangan di IKN

Ia menyebut semua jenis bencana dapat dikatakan penyebabnya adalah ulah manusia, seperti kerusakan lingkungan dan kebakaran yang telah mengancam di tengah kehidupan masyarakat.

“Diperlukan upaya penanggulangan karhutla di wilayah Kalimantan Selatan sehingga harus dilakukan upaya-upaya sedini mungkin baik pada waktu sebelum, saat kejadian dan setelah kejadian,” katanya.

Menurut Nico, penanganan kebakaran hutan dan lahan harus dilakukan secara terkoordinasi dan kerja sama terpadu yang tidak hanya melibatkan Polri, TNI, dan pemerintah, bahkan seluruh lapisan masyarakat, swasta, serta relawan.

“Semua instansi terkait, relawan, dan masyarakat mempunyai peran penting dalam penanggulangan karhutla di Bumi Lambung Mangkurat sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing,” ujarnya.

Jenderal bintang dua ini menerangkan, kehadiran semua pihak di lapangan perlu didukung dengan kemampuan serta keterampilan serta sarana dan prasarana yang memadai, sehingga dapat bertindak secara proporsional dan profesional. 

"Kemampuan dan keterampilan tidak akan datang begitu saja tanpa adanya pelatihan, sehingga harus dilaksanakan simulasi penanganan karhutla," ucapnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya