Tingkat Kematian akibat COVID-19 di Malang Lebih Tinggi dari Nasional

RS Saiful Anwar Malang
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Penyebaran COVID-19 di Kota Malang terus meluas. Total sebanyak 778 jiwa warga Kota Malang positif COVID-19 dan 59 orang di antaranya meninggal dunia. 

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Juru Bicara Satgas COVID-19 Kota Malang, Husnul Muarif, mengatakan dengan jumlah pasien meninggal dunia sebanyak itu, presentasenya sekira 8,1 persen. "Kalau rata-rata nasional itu kan antara 4 persen sampai 5 persen. Sampai saat ini angka kematian di Kota Malang sudah 8,1 persen," katanya, Kamis, 6 Agustus 2020.

Sesuai data Satgas COVID-19 Kota Malang, dari total 778 pasien positif, sebanyak 428 jiwa dinyatakan sembuh, 291 pasien dalam pemantauan, dan 59 jiwa meninggal dunia. Mayoritas pasien yang meninggal dunia berusia 50 tahun ke atas dengan riwayat penyakit penyerta.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Baca: Kota Malang Siapkan Lahan Kuburan Khusus COVID-19 di Bawah SUTET

Menurut Wali Kota Malang Sutiaji, sesuai laporan memang pasien yang meninggal dunia tergolong lanjut usia. Dia menginstruksikan seluruh aparatur sipil negara hingga Babinsa dan Babinkamtibmas untuk melakukan pengawasan dan sosialisasi tertib protokol kesehatan COVID-19.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

"Kematian variatif, yang lebih banyak usia yang sudah 50 tahun ke atas. Saya menginstruksikan ke masing-masing lurah, Babinsa dan Babinkamtibmas untuk melakukan pengawasan kepada yang memiliki penyakit bawaan," kata Sutiaji. (ase)

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024