Aa Gym: COVID-19 Nyata, Bukan Konspirasi

Penceramah kondang Abdulah Gymnastiar alias Aa Gym untuk berkunjung kantor BNPB di Jakarta yang difungsikan juga sebagai pusat informasi dan koordinasi penanganan COVID-19, Senin, 10 Agustus 2020.
Sumber :
  • VIVA/Syaefullah

VIVA – Penceramah kondang Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym berkunjung ke kantor Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta yang difungsikan juga sebagai pusat informasi dan koordinasi penanganan COVID-19, Senin, 10 Agustus 2020. 

Menkes: Implementasi Nyamuk Ber-Wolbachia untuk Tanggulangi Dengue Mulai Bergulir

Aa Gym berkesempatan untuk melihat langsung proses pengendalian informasi di kantor itu. Dia menegaskan bahwa pandemi wabah virus corona adalah nyata dan benar-benar terjadi.

“Inilah data yang nyata, jadi nyata sekali bahwa ini adalah hal yang sangat serius, bukan konspirasi, bukan rekayasa; sangat nyata, benar-benar nyata," ujarnya.

Kapten Vincent Kena Flu Singapura Sampai Bernanah: Lebih Sengsara dari COVID!

Baca: Elon Musk Bilang Piramida Dibangun Alien, Mesir: Mana Buktinya

Masyarakat, kata Aa Gym, harus menyikapi pandemi COVID-19 secara serius pula dan tidak meremehkannya. Pemerintah menyediakan dan memberikan informasi secara terbuka tentang penanganan COVID-19 agar masyarakat juga menyikapinya secara ilmiah. “Tidak dengan kebodohan, tidak dengan kekonyolan, tidak dengan kelalaian," katanya. 

KPK Cecar Fadel Muhammad soal Dugaan Kasus Korupsi APD di Kemenkes RI

Aa Gym menekankan, pandemi COVID-19 bukan merupakan sesuatu yang tidak nyata dan masyarakat diharapkan untuk tidak menzalimi diri sendiri serta orang lain. “Siapa pun yang menganggap remeh, menganggap rekayasa konspirasi, ini adalah kita membodohi diri sendiri dan membodohi diri sendiri adalah menzalimi diri, juga menzalimi yang lain," katanya. 

Aa Gym turut menyampaikan kepada masyarakat untuk menyadari ujian yang datang dan berusaha secara sungguh-sungguh untuk keluar dari masa pandemi.

Dia berpesan kepada masyarakat untuk bersama-sama dalam menghadapi pandemi COVID-19, sebab bukan hanya tanggung jawab pemerintah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya