Pakai Masker 'Bebaskan JRX', Eep: Kebebasan Berbicara Harus Ditegakkan

Pengamat politik Eep Saefulloh Fatah memakai masker
Sumber :
  • tangkapan layar tvOne

VIVA – Ada yang berbeda dengan penampilan pengamat politik Eep Saefulloh Fatah, dalam acara Indonesia Lawyers Club di tvOne, Selasa, 18 Agustus 2020 malam. Eep memakai masker bertuliskan "Bebaskan JRX". JRX yang dimaksud merujuk pada Jerinx.

Ujaran Kebencian Terhadap Muslim di India Meningkat 62 Persen, Ini Pemicunya

Eep mengatakan, dia menggunakan masker itu bukan untuk genit atau gagah-gagahan. "Tapi saya harus menyatakan sikap untuk membela konstitusi, bukan untuk membela Jerinx atau kawan saya. Yang ingin saya tegaskan betapa tidak adil hukum bekerja untuk orang kelompok berbeda," ujarnya.

Baca juga: Dewan Pakar IDI Tidak Terpikir Sampai Jerinx Harus Ditahan 

GP Ansor Bubarkan Pengajian Syafiq Basalamah, Tere Liye Semprot PBNU: Jangan Dikit-dikit Keberatan

Menurut Eep, jika kemudian ini tidak diluruskan maka salah satu faktor yang bisa menghambat kemajuan. "Jerinx hanya satu kasus yang penting bukan Jerinx tapi konstitusi harus dibela. Kebebasan berbicara harus kembali ditegakkan, jangan sampai orang kritis dan ketakutan aparat penegak hukum untuk bungkam orang berbeda," katanya.

Diketahui, musisi Jerinx ditahan polisi lantaran diduga melakukan pencemaran nama baik dan ujaran kebencian terhadap Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Dalam kasus itu, polisi telah menetapkan pemilik nama lengkap I Gede Ari Astina tersebut sebagai tersangka.

Kanye West Hampir Bangkrut Setelah Ujaran Kebencian pada Yahudi

Beragam respons muncul dari publik terkait kasus Jerinx ini. Dukungan untuk membebaskan Jerinx terus mengalir. Di antaranya dari warga Bali yang memasang poster besar drummer Superman is Dead (SID) di sudut jalan Celuk Sukawati, Bali. Di bawah gambar Jerinx, terdapat dua tulisan dengan tagar di depannya, yaitu ‘BebaskanJRXSID’ dan ‘SayaBersamaJRX’.

Pelajar Muslim India protes atas persekusi dan penghancuran rumah-rumah Muslim

Anti-Islam Meningkat Pesat di India Gegara Ini

India rata-rata mengalami hampir dua peristiwa ujaran kebencian anti-Islam per hari pada tahun 2023 dan tiga dari setiap empat peristiwa tersebut (atau 75 persen) te

img_title
VIVA.co.id
28 Februari 2024