AS Larang Warganya ke Indonesia, Fadli Zon: Inilah Paradoks

Fadli Zon.
Sumber :
  • VIVA/Lilis Khalisotussurur

VIVA - Politikus Partai Gerindra, Fadli Zon, angkat bicara terkait sikap pemerintah Amerika Serikat yang mengeluarkan travel advisory. AS melarang warganya ke Indonesia karena alasan COVID-19 dan terorisme.

Kota Ini Sahkan Undang-undang yang Izinkan Guru Bawa Senjata Api ke Sekolah

“Inilah paradoks, di saat kita ingin banyak turis dan investasi, kita juga mengabarkan ke dunia banyak aktivitas terorisme. Maunya apa? Ga jelas,” kata Fadli melalui akun Twitter @fadlizon, yang dikutip VIVA.co.id, Rabu, 9 September 2020.

Baca juga: Fadli Zon Kritik Jokowi soal Pemulihan Ekonomi: Sudah Telat

Presiden Raeisi Ancam Lenyapkan Israel Jika Berani Gempur Iran

Selain AS, puluhan negara lain juga dikabarkan sudah mengeluarkan hal yang sama, bahkan melarang WNI masuk ke wilayah mereka seperti yang dilakukan Malaysia.

Menurut mantan wakil ketua DPR ini, saatnya pemerintah bekerja keras, seperti menggerakkan para influencer yang disebut sebagai ujung tombak demokrasi digital.

5 Negara Pemegang Hak Veto di PBB, Keputusan Internasional Ada di Tangan Mereka

“Sudah saatnya para influencer bekerja keras meyakinkan 59 negara bahwa kita baik-baik saja,” katanya.

Sebelumnya, pemerintah Amerika Serikat mengeluarkan travel advisory (peringatan perjalanan) bagi warganya yang ingin ke Indonesia. Peringatan tersebut dikeluarkan menyusul penyebaran COVID-19 yang semakin banyak, kasus terorisme, dan bencana alam.

"Jangan bepergian ke Indonesia karena COVID-19, terorisme, dan bencana alam," tulis pemerintah AS, dikutip dari travel.state.gov, Rabu, 9 September 2020.

AS juga meminta warganya untuk membaca informasi seputar COVID-19 dari Departemen Luar Negeri sebelum merencanakan perjalanan internasional. Dilaporkan bahwa Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS sudah mengeluarkan peringatan kesehatan level 3 untuk Indonesia.

"Indonesia telah mencabut perintah tinggal di rumah, dan membuka transportasi dan operasi bisnis mereka. Kunjungi halaman COVID-19 KBRI untuk informasi lebih lanjut tentang COVID-19 di Indonesia," tulisnya.

AS juga memperingatkan warganya untuk tidak berkunjung ke Sulawesi Tengah dan Papua karena adanya kerusuhan sipil. Mereka menyebut teroris terus merencanakan kemungkinan serangan di Indonesia.

"Teroris dapat menyerang dengan sedikit atau tanpa peringatan, menargetkan kantor polisi, tempat ibadah, hotel, bar, klub malam, pasar/pusat perbelanjaan, dan restoran," tulisnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya