Anies Cemas RS di DKI Overload, Ketua Satgas Doni Monardo Merespons

Kepala BNPB Doni Monardo dalam konferensi pers di Ternate, Maluku Utara, Senin, 6 Juli 2020.
Sumber :
  • VIVA/Ifan Gusti

VIVA – Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Corona COVID-19 menjawab kekhawatiran Gubernur DKI Anies Baswedan soal daya tampung rumah sakit di Jakarta bakal penuh. Hal ini menjadi salah satu alasan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) DKI.

Israel Gempur RS Al-Shifa Gaza, 200 Warga Palestina Tewas

Ketua Satgas Penanganan COVID-19, Doni Monardo mengatakan kekhawatiran Anies sebetulnya terkait kasus di ruangan unit perawatan intensif atau Intensive Care Unit (ICU).

Pemerintah menjamin, jumlah ruangan ICU di rumah sakit maupun isolasi mandiri masih tersedia. "Jadi kekhawatiran tanggal 17 September yang akan datang itu rumah sakit penuh semua. Mudah-mudahan bisa kita atasi dengan baik," kata Doni usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo, di Istana Negara, Senin, 14 September 2020.

Kubu Prabowo-Gibran Sebut Pemilu Ulang Tak Ada di UU

Baca Juga: Jokowi Minta Terawan Audit Protokol Keamanan Rumah Sakit

Menurut Doni, masyarakat bisa menghubungi langsung ke Dinas Kesehatan menyangkut hunian rumah sakit dengan ketersediaan kasur tempat tidur.

Kubu Anies Tuding Pencalonan Gibran Tidak Sah, KPU: Mengada-ngada

Justru, kata dia, sejak 23 Juli lalu, Satgas sudah memberi informasi kepada Gubernur Anies terkait tren peningkatan bed occupancy ratio (BOR) atau angka penggunaan tempat tidur.

"Tapi, masih ada 47 RS COVID-19 lain yang mana ruang ICU-nya masih cukup. Masih cukup longgar," katanya.

Pun, Doni melanjutkan jumlah ruangan ICU yang sudah penuh sebanyak 20 rumah sakit dari sebelumnya hanya 7 rumah sakit. Dari 47 rumah sakit itu, 40 di antaranya sudah ditambahkan kapasitas ranjang ICU oleh Kementerian Kesehatan. 

Sementara, untuk tempat isolasi mandiri, pemerintah pusat merujuk Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat. Namun, belakangan disiapkan meminjam hotel untuk digunakan bagi pasien tanpa gejala dirawat di sana.

"Itu ada ribuan kamar (Wisma Atlet) yang masih kosong. Sampai sekarang belum terisi. Mudah-mudahan tidak terisi. Kemudian pemerintah juga menyiapkan dukungan kepada daerah yang kasusnya tinggi agar bisa manfaatkan hotel," ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI, Anies Baswedan menyampaikan alasan kembali memberlakukan PSBB secara ketat di Ibu Kota. Langkah ini diambil sebagai upaya pengereman darurat karena perkembangan kasus COVID-19 di Jakarta yang semakin mengkhawatirkan.

Anies mengatakan, jika langkah pengereman ini tak dilakukan secepatnya maka kasus positif COVID-19 akan meningkat pesat. Apabila jumlah pasien COVID-19 terus meningkat maka Jakarta akan kekurangan rumah sakit untuk merawat pasien COVID-19.

"Bila situasi ini berjalan terus tidak ada pengereman maka dari data yang kita miliki itu bisa dibuat proyeksi tanggal 17 September tempat tidur isolasi yang kita miliki akan penuh dan sesudah itu tidak akan mampu menampung pasien COVID lagi," kata Anies, Rabu, 9 September 2020. (lis)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya