Arahan Ridwan Kamil ke Pemda Bodebek: Harus Kompak Tangani Corona

Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Sumber :
  • Zahrul Darmawan/VIVA.

VIVA – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menegaskan penanganan pasien virus corona (COVID-19) tak perlu melihat batas wilayah. Ia berharap sejumlah daerah penyangga bisa bersinergi untuk mengatasi persoalan saat ini, khususnya terkait keterbatasan rumah sakit.

Polisi Bakal Panggil Pemilik Toko Frame yang Terbakar di Mampang hingga Akibatkan 7 Orang Tewas

“Keterpaparan COVID-19 sudah enggak bisa pakai batas wilayah. Kalau kita lihat persebarannya putar-putar di Bodebek (Bogor, Depok dan Bekasi),” katanya saat berkunjung ke RSUD Depok, pada Selasa, 15 September 2020.

Kekompakan wali kota dan bupati yang berada di wilayah Botabek, kata Ridwan, menjadi salah satu kunci untuk mengatasi persoalan ini. Sehingga penyebaran corona di daerah itu bisa diredam.

DPRD Kota Denpasar Apresiasi Capaian Kinerja LKPJ Wali Kota Tahun 2023

Baca juga: Jam Malam di Depok Dilonggarkan

“Itu harus, bisa saling toleransi dan solider. Sehingga kalau di Bogor kewalahan, Depok kosong, bisa saling mengisi. Itu komunikasi tugas saya menyambungkan. Sebaliknya, jika Depok kewalahan, maka Kota Bogor atau Kabupaten Bogor juga bisa memberikan solusi," tuturnya.

Terungkap Perbedaan Alasan Ridwan Kamil dan Raffi Ahmad yang Putuskan Adopsi Anak

Ridwan Kamil kembali menegaskan, manajemen fasilitas kesehatan di Bodabek harus diperbaiki. Karena sejatinya, daerah-daerah tersebut merupakan kesatuan dalam menyangga Jakarta.

“Itu semangat yang dibangun, bukan dekat ke mananya. Tapi political will-nya yang kita bangun. Kalau ini sudah oke, memperlakukan Bodebek sebagai satu kesatuan manajemen, maka nanti penambahan-penambahan rumah sakit mau ditambah berapa itu tinggal dikuatkan,” tuturnya.

Sebagai gubernur, lanjut Ridwan Kamil, sudah menjadi salah satu tugasnya menjalin koordinasi antardaerah tersebut. Karena itu arahan tersebut harus menjadi perhatian.

“Saya juga titip tambahan karena mau pilkada, media tolong monitor, jangan sampai terjadi klaster pilkada. Kampanye silakan, tapi protokol kesehatan, antusiasmenya diatur sesuai protokol,” ucap pria yang akrab disapa Emil tersebut. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya