Pidato di Sidang PBB Berbahasa Indonesia, Jokowi Soroti Vaksin Corona

Presiden Joko Widodo
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato pada sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum ke-75 Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Rabu pagi, 23 September 2020.

Jokowi Sempat Malu karena Indonesia Belum Jadi Anggota Penuh FATF

Dalam pidatonya tersebut, Kepala Negara menyinggung persoalan pandemi COVID-19 yang menimpa dunia saat ini. Menurut Jokowi, dalam situasi seperti ini maka kebersamaan antarnegara harus dikedepankan.

Ada beberapa pemikiran yang disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam pidatonya tersebut. Presiden mengatakan, saat pandemi ini, negara-negara perlu memperkuat kerja sama dalam sisi kesehatan dan dampak sosial, harus dilakukan.

Pemerintah Bakal Tambah Saham di Freeport Indonesia Jadi 61 Persen, Begini Penjelasan Tony Wenas

Baca juga: Jenazah COVID-19 di Sumut Sempat Terlantar, karena Ditolak Dimakamkan

Satu kunci untuk menghadapi pandemi COVID-19 saat ini, menurut Jokowi, adalah penemuan vaksin. Untuk itu, Presiden menekankan agar semua negara harus mendapatkan porsi yang sama.

Antre Open House Jokowi Sempat Ricuh, Istana Minta Maaf

"Semua negara mendapatkan akses setara pada vaksin yang aman dan harga terjangkau," kata Presiden Jokowi dalam pidatonya.

Saat ini, banyak negara yang berlomba-lomba untuk menemukan vaksin masing-masing. Namun, hingga kini belum ada yang bisa dijadikan rujukan utama. 

Jokowi juga mengatakan, belajar dari pandemi COVID-19 saat ini, ke depan tata kelola ketahanan kesehatan dunia harus diperkuat.

Kepala Negara juga menilai kepemimpinan kolektif global harusnya diperkuat di masa-masa COVID-19 yang menyerang seluruh dunia saat ini.

Diakuinya, dalam kepentingan global, setiap negara pasti akan memperjuangkan kepentingan nasional masing-masing negaranya.

"Namun, kita semua memiliki tanggung jawab untuk kontribusi menjadi solusi perdamaian dan stabilitas perdamaian dunia," tutur Presiden. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya