Febri Diansyah Pertimbangkan Pekerjaan Baru usai Hengkang dari KPK

Juru Bicara KPK, Febri Diansyah
Sumber :
  • VIVA/Syaefullah

VIVA – Kepala Biro Hubungan Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi, Febri Diansyah, mengaku ingin membuat kantor atau firma hukum yang khusus menangani kasus korupsi, setelah sudah tidak lagi bekerja di KPK.

Dugaan Korupsi Rp 8 Miliar, Kejari Medan Tahan Eks Dirut RSUP Adam Malik

Febri berterus terang telah mengajukan pengunduran diri dari lembaga antirasuah itu setelah sebelas bulan kondisi baru KPK di era kepemimpinan Firli Bahuri. Dia merasa KPK sekarang tak memberi ruang yang signifikan untuk dia berkontribusi dalam pemberantasan korupsi.

"Ada rencana, ada diskusi juga dengan beberapa orang teman, untuk membangun sebuah kantor hukum publik yang konsen pada advokasi antikorupsi, khususnya advokasi terhadap korban korupsi, kemudian perlindungan konsumen selain jasa hukum lainnya yang dilakukan dengan standar integritas," kata Febri kepada wartawan di Jakarta, Jumat, 25 September 2020.

KPK Siap Dampingi Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran dari Potensi Korupsi

Baca: Spesialnya Motor Febri Diansyah yang Bikin Kaget KPK

Febri tak memungkiri bahwa hal itu masih perlu pembahasan bersama rekan-rekan dan koleganya. Mantan juru bicara KPK itu memastikan sejauh ini belum berafiliasi dengan perusahaan mana pun usai berhenti dari KPK. Dia juga tak mengajukan surat lamaran ke mana pun, termasuk Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perusahaan-perusahaan swasta atau BUMN.

Hakim Geram ke Saksi di Sidang Korupsi Tol MBZ: Proyek Triliunan Gini kok Main-main

Dia bertekad akan tetap bersumbangsih dalam pemberantasan korupsi meski sudah keluar dari KPK karena memang itulah pilihan hidupnya. "Saya lebih concern pada pilihan saya bisa kontribusi lebih, di luar, untuk pemberantasan korupsi," ujarnya. (art)

Direktur Manajemen Human Capital dan Administrasi PLN Nusantara Power, Karyawan Aji

Ini Penyebab Aset PLN Nusantara Power Melesat Jadi Rp 350 Triliun

PT PLN Nusantara Power mencatatkan kenaikan aset setelah proses transformasi dan rebranding dari PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) menjadi subholding PT PLN (Persero).

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024