Imigran Tewas, 10 Petugas Imigrasi Tersangka

Imigran protes kematian rekan mereka di Pontianak
Sumber :
  • VIVAnews/Aceng Mukaram

VIVAnews - Polisi menetapkan 10 petugas Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Pontianak sebagai tersangka. Mereka diduga sebagai penganiaya imigran asal Afganistan yang ditampung di Rudenim Pontianak.

"Kami sudah menahan 10 orang tersangka dari petugas Rudenim Pontianak. Dari 10 tersangka ini kemungkinan bisa bertambah berjumlahnya," kata Kepala Kepolisian Resort Kota Pontianak, Komisaris Besar Muharrom Riyadi, kepada VIVAnews.com, Senin 5 Maret 2012.

Seperti diketahui, 28 Februari 2012, 1 imigran asal Afganistan ditemukan tewas di Rudenim. Selain itu, 3 imigran yang lainnya menderita luka-luka. Korban tewas atas nama Taqi Nequyee (28) yang saat ini masih berada di kamar mayat rumah sakit Dr Soedarso, Pontianak.

Taqi Nequyee tewas dengan luka memar di sekujur tubuhnya. Diduga, pria berusia 28 tahun ini meregang nyawa akibat dianiaya oknum petugas Rudenim Pontianak.

Ke 10 tersangka ini, kata Muharrom, diketahui berinisial Wid, An, Tau, Sam, Re, Af, Ap, Ma, Su, dan Ds. Saat ini, lanjut Muharrom, pihaknya masih mengembangkan kasus penganiayaan ini. "Penganiayaan dilakukan secara bergantian oleh para pelaku. Banyak ditemukan luka memar pada tubuh korban," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Rudenim Pusat Pontianak, Ageng Pribadi, mengatakan pihaknya sudah meminta UNHCR segera memproses imgran asal Afganistan tersebut. "Hingga saat ini kami masih menunggu hasilnya dari UNHCR," kata Ageng Pribadi.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kanwil Kemenkumham Kalimantan Barat, Juliasman Purba, mengatakan sebelumnya sejumlah imigran asal Afganistan teresebut  mengancam para  petugas Rudenim Pontianak yang sedang bertugas.

Juliasman Purba menjelaskan, pihaknya sudah berusaha memberikan pelayanan yang terbaik dan semaksimal mungkin. "Emosi para imigran ini yang cukup tinggi. Sejumlah inigran ini sudah berada di Rudenim Pontianak rata-rata enam bulan, dan memang statusnya para imigran ini masih pencari suaka," kata Juliasman.

Perjuangan Dinda Kanyadewi Main Film Badarawuhi di Desa Penari, Make Up sampai 6 Jam
Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto, Zulkifli Hasan

Prabowo Ingin Bentuk 'Executive Heavy" dengan Rangkul Semua Parpol, Kata Peneliti BRIN

Pengamat politik yang merupakan Peneliti Utama BRIN menyebut upaya Prabowo Subianto untuk merangkul parpol lain non-pendukungnya, sesuai dengan janji kampanyenya.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024