Megawati: Visi GNB Harus Siap Hadapi Abad 21

Megawati Soekarnoputri
Sumber :
  • ANTARA

VIVAnews - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, menyatakan bahwa Konferensi Asia Afrika (KAA) dan Gerakan Non Blok (GNB) punya peran penting dalam sejarah dunia ke-3 yang dilandasi oleh pemikiran politik yang sangat kuat pada masing-masing pembentukannya.

"Kemerdekaan setiap bangsa, khususnya yang digelorakan oleh spirit Dasasila Bandung, harus juga ditujukan pada persaudaraan dunia. Soekarno memaknakan ini semua untuk mewujudkan suata tatanan dunia baru sebagaimana disampaikan dalam Pidatonya yang terkenal “To Build The World a New” di sidang Umum PBB pada tahun 1960," ujar Megawati berbicara di forum resmi Gerakan Non Blok, Ljubjana, Slovenia, Kamis 17 Mei 2012.

GNB dan The New Emerging Forces (NEFOS), lanjut Megawati, merupakan satu tarikan nafas perjuangan untuk mewujudkan tatanan dunia baru. NEFOS merupakan konsepsi Soekarno tentang negara-negara yang membentuk solidaritas Nasionalisme Dunia ke-3 sebagai perlawanan terhadap Negara-negara blok Timur maupun Barat yang bertendensi membangun Kolonialisme-Imperialisme baru pasca Perang Dunia ke-2.

Pada abad 21, lanjut Megawati, spirit NEFOS merupakan koreksi tatanan perekonomian global yang tidak adil dan digerakkan oleh paham neoliberalisme. Atas dasar spirit itulah, Megawati menyarankan agar GNB berani merumuskan kembali visi gerakan ini menghadapi abad 21.

"Saya mengusulkan agar GNB dapat dengan tegas merumuskan visinya sebagai gerakan solidaritas perjuangan kemandirian ekonomi dan Kepribadian Sosial Budaya. Gerakan kemandirian ekonomi ini harus dijabarkan dalam kerjasama ekonomi yang sejajar antara Negara GNB," kata Megawati.

Rombak Sistem Ekonomi Global


Hal yang tidak kalah pentingnya, lanjut Megawati, GNB perlu secara bersama menyuarakan perombakan struktur ekonomi global yang didominasi oleh nilai-nilai ekonomi pasar fundamentalis menjadi ekonomi yang lebih berkeadilan sosial.

"Berangkat dari perubahan visi ini, dalam merumuskan misi perjuangannya, saya mengusulkan agar GNB memfokuskan diri untuk mengembalikan fungsi regulasi ekonomi pada Negara sebagai pengatur utama kesejahteraan rakyat," kata Megawati.

Negara, menurut Megawati, harus mampu mengendalikan pasar demi kesejahteraan rakyat. Demokrasi politik ekonomi dan kerjasama global, seharusnya dibangun di atas dasar kemandirian ekonomi Negara untuk mencapai kesejahteraan masyarakat dunia yang lebih berkeadilan.

"Atas dasar pemikiran yang saya usulkan di atas, maka terhadap apa yang terjadi di negara-negara seperti Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan, atau  yang dikenal dengan singkatan BRICS countries, harus dilihat sebagai lahirnya kekuatan ekonomi baru, yang pada dasarnya merupakan NEFOS pada abad 21 atau sesuai dengan cita-cita politik ekonomi GNB pada tahun 70 an, dan sekaligus sejalan dengan visi dan misi baru abad 21 yang saya usulkan," kata Megawati.

Menurut Megawati, BRICS countries seharusnya menjadi model sekaligus menjadi daya pendorong yang berkekuatan tinggi (driving force) bagi GNB. "Meskipun tidak semuanya, tetapi faktanya 2 dari 5 BRICS countries adalah anggota GNB. Negara-negara ini sebenarnya bisa memelopori kelahiran solidaritas gerakan perjuangan," ujarnya.

Akui Umat Muslim Berkontribusi Besar Bagi Negara, PM Georgia Adakan Bukber
Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus di Natal 2023

Keuskupan Agung Jakarta Sebut Paus Fransiskus Akan Kunjungi Indonesia September 2024

Pemerintah akan mengumumkan secara resmi rencana kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024