Perkuat Penyidik Pidana Korupsi, Kapolri Gelar Pelatihan

Bursa calon Kapolri
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir
VIVAnews -  Mabes Polri menggelar pelatihan penyidik tindak pidana korupsi (TPK), Selasa 12 November 2013. Pelatihan ini dilakukan guna meningkatkan kapasitas dan kualitas penyidik Polri dalam menangani kasus tindak pidana korupsi.

"Pelatihan kemampuan teknis penyidik itu bagian untuk memperkuat penyidik TPK," kata Kapolri Jenderal Sutarman usai membuka Pelatihan Kemampuan Teknis Penyidik Tipikor Polri di gedung Pusat Keluarga Berencana (PKBI) Indonesia, Jakarta.

Sutarman mengatakan, dia membuka langsung acara tersebut untuk memberikan semangat kepada para peserta yang terdiri dari 110 penyidik dari Polda seluruh Indonesia dan 10 penyidik dari Mabes Polri.

"Hal ini sebagai bentuk komitmen kami untuk meningkatkan kemampuan profesionalisme tim penyidik untuk melakukan penyidikan TPK," ujarnya.

Mantan Kapala Bareskrim Polri ini menuturkan, korupsi sudah mulai terstruktur dan menyerang sendi-sendi kehidupan masyarakat. Maka dari itu, pihaknya tidak perlu membentuk Datasemen Khusus (Densus) Antikorupsi.

"Kita tidak perlu bicara yang tidak ada (Densus Antikorupsi). Yang harus dilakukan dalam waktu singkat adalah meningkatkan kemampuan profesionalisme, teknologi dan aspek-aspek lainnya," ungkap dia.

Sementara itu, pelatihan peningkatan kemampuan teknis penyidik tindak pidana korupsi Polri tersebut akan berlangsung mulai hari ini hingga tiga hari mendatang. Selain dari internal Polri, pelatihan ini juga mendatangkan pemateri dari luar, yakni lembaga swadaya masyarakat pemantau korupsi, Indonesian Corruption Watch (ICW).

Sebelumnya, saat Sutarman menjalani uji kepatutan dan kelayakan sebagai Kapolri di Komisi III DPR, beberapa waktu lalu, dirinya menyatakan berencana membentuk Detasemen Khusus (Densus) antikorupsi. Pembentukan Densus ini akan diwujudkan setelah dia resmi menjadi Kepala Kepolisian RI (Kapolri).

Densus anti korupsi ini, lanjut dia, berguna untuk mendukung penanganan kasus korupsi oleh Polri. "Operasionalnya harus kita tingkatkan. Itu tidak menyangkut institusi Polri saja, tapi sampai ke atas. Itu yang harus kita diskusikan. Kalau bisa dibentuk sangat luar biasa," kata dia.

Namun, Sutarman membantah wacana pembentukan Detasemen Khusus (Densus) Antikorupsi akan mengerdilkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kata dia, KPK nantinya bisa fokus ke pencegahan. (eh)
Viral! Warung Kelontong di Spanyol Mirip di Indonesia, Netizen: Ini Mah Warung Madura

Hard Gumay

Ramal Sandra Dewi dan Harvey Moeis, Hard Gumay: Pokoknya Selesai

Terhadap perkembangan kasus korupsi tersebut, Hard Gumay memprediksi bahwa kisah Sandra Dewi dan Harvey Moeis akan selesai. Meskipun dia tidak menjelaskan secara rinci.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024