VIVAnews - Tak hanya pelarangan impor buah dan kebijakan penerapan IPK 3,5 untuk calon pegawai negeri sipil (PNS), Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas juga menerapkan pembangunan mal layaknya di Eropa dan Amerika Serikat.
Menurut Azwar, dengan menggabungkan pusat pemerintahan dan bisnis, hal itu dapat mencegah semakin bertambahnya kemacetan.
"Memang ada penolakan, tapi telah disosialisasikan. Baru di Kecamatan Genteng, saya izinkan bangun mal," kata Azwar saat ditemui di acara "Reformis Hibrida Reformis Horizontal" di Jakarta Pusat, Sabtu 1 Maret 2014.
Lebih lanjut, Azwar mengaku, hal itu terinspirasi dari beberapa negara di Eropa dan Amerika yang membedakan pusat pemerintahan dan bisnis.
"Roma pusat pemerintahan, Milan jadi kota bisnisnya. Demikian juga dengan New York dan Washington," Azwar mencontohkan.
Selain masalah pembangunan mal, Azwar menerapkan kebijakan jam operasional mal layaknya di Prancis dan Belanda. Mal-mal di negara tersebut tutup pukul 19.00 dan 20.00 waktu setempat.
"Di sana, hari Minggu tutup, tapi di sini (Indonesia) malah baru tutup jam 12 malam. Lalu, bagaimana cara mereka kumpul bersama keluarganya," ungkap Azwar.
Azwar menyadari, kebijakan tersebut tidak akan mungkin bisa diterapkan secara langsung, melainkan secara bertahap. "Kami mulai bertahap dari jam 10.00 malam sekarang, lalu jam 09.00 malam. Nanti bertahap," kata dia. (art)