Pengungsi Banjir di Langkat Minta Sumbangan di Jalan

Pengungsi Banjir di Langkat Minta Sumbangan di Jalan
Sumber :
  • Taufik Hidayat/Langkat
VIVA.co.id
Banjar Banjir Bandang
- Sejumlah warga korban banjir di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, meminta sumbangan dari warga yang melintas di jalan lintas Sumatera yang menghubungkan Medan dengan Aceh. Mereka melakukan itu di Kecamatan Hinai hingga Kecamatan Tanjung Pura.

Jembatan Hanyut, 28 Desa di Nias Terisolir

Posko permintaan sumbangan itu mencapai belasan lokasi. Hampir di setiap lokasi pengungsian, para pengungsi meminta sumbangan di tengah jalan. Mereka mengaku sumbangan warga itu untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum selama di pengungsian karena jumlah bantuan yang disiapkan pemerintah tidak mencukupi.
Banjir Siantar, 18 Ekor Buaya Sempat Lepas

 

Uang hasil sumbangan warga pengguna jalan akan dibelikan lauk pauk dan air minum sebagai kebutuhan sehari-hari di posko pengungsian.


Pernyataan berbeda disampaikan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Langkat, Rina Marpaung. Menurutnya, untuk menyiapkan makan sehari-hari bagi pengungsi, Dinas telah mendirikan dapur umum di samping Gedung Nasional.


Lauk-pauk di posko pengungsian itu juga beragam mulai mi instan, ikan sarden, ditambah makanan pendukung berupa biskuit. Hari ini, Selasa, 20 Januari 2015, menu makan para pengungsi berupa kari ayam dan kentang.


Stok beras dan lauk pauk makanan sehari-hari, kata Rina, dipastikan mencukupi hingga 3 Februari 2015 atau sampai masa tanggap darurat banjir selesai.


Dilaporkan sebelumnya, warga korban banjir masih bertahan di sejumlah posko pengungsian di kabupaten itu, salah satunya di Gedung Nasional. Mereka belum berani pulang karena rumahnya masih tergenang air.


Berdasarkan data Dinas Sosial Kabupaten Langkat, jumlah pengungsi di Gedung Nasional mencapai 70 orang. Mereka terdiri dari orang tua, perempuan dan anak anak. Jumlah itu meningkat drastis menjadi 1.200 orang kala pembagian makan tiba.


Hal itu karena ratusan warga pengungsi lain lebih memilih mengungsi ke rumah kerabat mereka di sekitar Gedung Nasional namun tetap makan sehari-hari di posko pengungsian.


Empat pompa air


Ketinggian air banjir mulai berkurang namun belum sepenuhnya surut. Ketinggian air rata-rata mencapai 50 centimeter. Dinas Pekerjaan Umum dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Langkat akhirnya mengoperasikan empat pompa air untuk menyedot air dan membuangnya ke Sungai Batang Sarangan.


Masing-masing pompa air berkekuatan satu setengah meter kubik per detik. Sebelumnya, air yang menggenangi kawasan kota Tanjung Pura dialirkan ke waduk seluas 900 meter persegi, kemudian disedot ke aliran Sungai Batang Sarangan yang kini telah surut.


Kepala Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Langkat, Amirudin, mengatakan bahwa untuk mempercepat penyedotan air banjir, seluruh pompa air ini beroperasi selama 24 jam. Pompa-pompa itu telah dioperasikan sejak Senin.


Taufik Hidayat/Langkat


Baca berita lain:



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya