- Dok. tvOne
VIVA.co.id - Namanya komunitas dayak hindu budha bumi segandu Indramayu. Namun, komunitas ini tidak ada hubungannya dengan suku dayak yang hidup di Kalimantan.
Orang luar memang sering menyebutnya Dayak Losarang atau 'Dayak Indramayu'. Itu mungkin karena merujuk pada domisili komunitas ini yang berada di Kampung Segandu, Desa Krimun, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu.
Dari segi penampilan, masyarakat dayak Indramayu ini memang sedikit berbeda dibandingkan dengan masyarakat kebanyakan. Terutama bagi kaum prianya. Sebagian besar kaum pria dayak Indramayu dalam keseharian hanya mengenakan celana panjang bermotif warna hitam putih tanpa baju atasan.
Cara berpakaian yang seperti itu merupakan bagian dari ajaran yang diajarkan oleh pimpinan mereka, Takmat Diningrat, yang disebut dengan ajaran sejarah alam ngaji rasa.
Inti dari ajaran ini adalah mencari kebenaran melalui penyatuan diri dengan alam. Pemulihan terhadap lingkungan alam, pengabdian pada keluarga dan berperilaku jujur dan sabar.
Posisi kaum perempuan dalam komunitas ini dianggap sangat mulia. Itu berangkat dari kepercayaan bahwa sosok Tuhan atau zat yang memberi kehidupan bagi manusia dipersonifikasikan dengan figur wanita. Mereka menamakan Nyi Dewi Ratu.
Dalam aplikasinya, suku dayak Indramayu memperlakukan istri dan kaum wanita dengan penuh kasih. Bahkan pekerjaan memasak yang umumnya dilakukan oleh perempuan, pada komunitas ini dikerjakan oleh pria.
Sementara ritual untuk menyembah Sang Penguasa Alam dilakukan dengan dua cara yang biasa disebut dengan laku kungkum dan laku pepe. Dilaksanakan dengan cara merendam tubuh di air hingga sebatas leher.
Ritual ini dilakukan dari pukul 24.00 hingga pukul 06.00 WIB. Ritual itu dilanjutkan dengan laku pepe yang dilakukan dengan cara berjemur diri di bawah sinar matahari.
