Jokowi Napak Tilas di Sumur Lubang Buaya

Presiden Joko Widodo di Lubang Buaya
Sumber :
VIVA.co.id
Perlukah Disempurnakan Sistem Ketatanegaraan Indonesia?
- Usai menjadi inspektur upacara Peringatan Kesaktian Pancasila, di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Kamis 1 Oktober 2015, Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan bukti sejarah pembantaian tujuh jenderal TNI oleh Partai Komunis Indonesia (PKI).

Pengangkat Jasad Jenderal Korban PKI akan Diundang ke Istana

Presiden didampingi Ibu Negara Iriana Jokowi, Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan, Ketua DPD Irman Gusman, Ketua DPR Setya Novanto dan Ketua MPR Zulkifli Hasan, meninjau sumur tua yang dijadikan tempat mengubur ketujuh jenderal pahlawan revolusi itu.
Kata Putra DN Aidit Soal Rekonsiliasi Tragedi 1965


Pemandu wisata untuk memberi penjelasan ke Presiden adalah Kepala Museum Monumen Pancasila Sakti, Letkol Sukarni Marso. Dengan pengeras suara memberi penjelasan sejak di sumur tua.


"Di sini para jenderal dikubur PKI," kata Sukarni.


Usai melihat tempat para jenderal itu dikubur, Jokowi dan rombongan meninjau rumah penyiksaan para jenderal, yang berlokasi tepat di sebelah sumur tua.


Sukarni menjelaskan, rumah itu adalah milik seorang guru sekolah dasar, yang dijadikan oleh PKI untuk menyiksa dan membunuh para jenderal. Terdapat replika patung para jenderal dan mereka yang menyiksa ketujuh pahlawan revolusi itu.


"Di sini juga ada Gerwani, Pak," kata Sukarni memberi penjelasan soal penyiksa ketujuh pahlawan revolusi itu.


Presiden Jokowi sempat menuju Pos Komando, tempat komando penculikan para pahlawan revolusi. Namun tidak lama, rombongan lalu diarahkan ke monumen pahlawan revolusi, yang berada di belakang sumur tua tempat dikuburnya para pahlawan revolusi tersebut.


Sebagai pemandu, Sukarni menjelaskan monumen ini juga dilengkapi relief-relief yang menggambarkan tragedi dari penculikan hingga pembunuhan para pahlawan revolusi itu oleh PKI. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya