Kapolda: Teroris Santoso Incar Bali, Komplotan Sudah di NTB

Kapolda: Teroris Santoso Incar Bali, Komplotan Sudah di NTB
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bobby Andalan
VIVA.co.id - Jaringan teroris Santoso disebut-sebut mengincar Pulau Bali sebagai sasaran teror mereka.
Tiga Menyerah, Kelompok Santoso Tersisa 16 Orang

Kapolda Bali, Inspektur Jenderal Polisi Sugeng Priyanto, mengaku mendapatkan informasi dari koleganya di Mabes Polri mengenai Santoso yang menarget Bali sebagai wilayah gerilyanya.
Satgas Tinombala Tetap Tunggu Kelompok Santoso Turun Gunung

"Saya juga mendapat SMS (pesan singkat) dari teman di Mabes. Yang ditarget Santoso tidak Bali (baca: bukan Bali sebagai pulau),” kata Sugeng di Markas Polda Bali di Denpasar pada Rabu, 30 Desember 2015.
Lagi, Anggota Kelompok Santoso Serahkan Diri

Dia menjelaskan, komplotan Santoso sebenarnya menargetkan beberapa sasaran, di antaranya markas Kepolisian, masjid penganut Syiah, petinggi Kepolisian, orang asing, dan tempat berkumpul orang asing di Bali.

"Tidak disebutkan orang asingnya itu Eropa atau Amerika. Di Bali banyak orang asing dan tempat berkumpulnya orang asing. Target mereka itu, bukan Bali-nya," kata Sugeng.

Dia menambahkan, berdasarkan informasi yang diterimanya, kelompok Santoso kini berada di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB). Artinya, selangkah lagi kelompok teroris itu bisa berada di Pulau Bali. Sugeng mengaku telah memperketat pengamanan di titik-titik pintu masuk ke Bali.

"Pelabuhan laut, udara, kita perketat. Mereka yang masuk Bali kita seleksi secara ketat," ujarnya.

"Jalur masuk melalui Pelabuhan Padang Bai, Benoa dan pintu lain kita lakukan pengetatan. Sampai hari ini saya belum dapat laporan dari intelijen tentang masuknya Santoso dan teman-temannya ke Bali," katanya menambahkan.

Sementara, untuk perayaan pergantian tahun yang akan dipusatkan di Pantai Kuta dan Ground Zero, Sugeng mengakui sedikit kesulitan untuk mendeteksi orang-orang yang berkeliaran di sana.

"Pantai Kuta luas sekali. Masyarakat bisa masuk dari mana saja. Berbeda dengan gedung atau ruangan, di mana sterilisasi akan lebih mudah," ujarnya.

Jika di dalam ruangan, pemeriksaan tinggal dipusatkan di satu titik pintu masuk saja. “Tetapi di arena terbuka, kita tidak mungkin membuat mereka masuk melalui satu pintu. Yang bisa kami lakukan, kita menyebar anggota sebanyak mungkin untuk mengamankan malam pergantian tahun," ujarnya.

Sugeng memperingatkan bahwa polisi tak akan pandang bulu terhadap wisatawan asing maupun domestik yang ditengarai mencurigakan. “Di mana terdapat tanda mencurigakan, kita akan lakukan pemeriksaan. Saya akan berupaya semaksimal mungkin untuk menciptakan suasana kondusif di Bali."

(mus)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya