Sinyal Teror Bahrun Naim di Indonesia Sejak Desember 2015

Bom bunuh diri Sarinah
Sumber :
  • VIVA.co.id / Foe Peace
VIVA.co.id
Aman Abdurrahman Segera Bebas, Pemerintah Bingung
- Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Tito Karnavian, menduga serangan bom di Sarinah, Jakarta, Kamis kemarin, tak terlepas dari campur tangan Bahrun Naim, mantan terpidana kasus kepemilikan amunisi ilegal, yang kini telah bergabung menjadi kombatan ISIS, Bahrun Naim.

Dua Terduga Teroris di Malang Sudah Merencanakan Teror

Tito mengatakan, dugaan tersebut dikuatkan dengan informasi yang diterima Detasemen Khusus 88 Antiteror terkait sepak terjang Bahrun Naim sejak bebas dari penjara pada 2014 lalu dan bergabung dengan ISIS. Densus menerima informasi Bahrun Naim merencanakan aksi teror di Indonesia.
Dua Terduga Teroris Jaringan Thamrin Dipindahkan ke Jakarta


"Lebih kurang 6 Desember kami dapat informasi dari Densus 88 bahwa ada komunikasi Bahrun Naim dengan sel-selnya di Indonesia," kata Tito dalam perbincangan bersama
tvOne,
Jumat 15 Januari 2016.


Bahrun Naim pada 9 November 2010 ditangkap atas kepemilikian ratusan butir amunisi ilegal. Pengadilan Negeri Surakarta pada Juni 2011 menjatuhkan vonis penjara 2 tahun 6 bulan terhadap Bahrun Naim.


Setelah bebas, pada 2014 lalu, Bahrun pergi ke Suriah dan bergabung bersama militan ISIS yang bermarkas di Raqqa, yang diklaim sebagai wilayah "ibu kota" ISIS.


"Pesan kepada selnya untuk melakukan serangan, sasaran polisi, tempat berkumpulan orang barat dan komunitas lain. Saat itu serangan diperkirakan terjadi akhir tahun, Natal dan Tahun Baru," ujar Tito


Polisi dibantu TNI kemudian merespons ancaman tersebut dengan memperkuat keamanan jelang perayaan Natal dan Tahun Baru, sembari melakukan pengejaran dan penangkapan pihak-pihak yang diduga jaringan Bahrun Naim di Indonesia. 


"Sehingga di akhir Desember lalu ada penangkapan di Bekasi, salah satunya orang Tiongkok dan Arif. Mereka ditangkap dan mengakui ada instruksi dari Bahrul Naim," kata mantan Kepala Densus 88 ini.


Sementara terkait aksi teror di Sarinah kemarin, Tito menyebut aksi tersebut masih dilakukan jaringan lain yang masih berafiliasi dengan Bahrun Naim. "Ada sel lain yang kita kejar, dan salah satu selnya adalah yang lakukan teror ini," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya