Sumber :
- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Pesawat latih Super Tucano milik TNI Angkatan Udara jatuh di permukiman warga di Kota Malang, Jawa Timur, pada Rabu, 10 Februari 2016.
Baca Juga :
8 Kecelakaan Pesawat Terbesar di Indonesia
Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, mengatakan akan mengevaluasi pengadaan pesawat itu.
Namun, untuk saat ini, proses pengadaan pesawat buatan Brasil itu terus berjalan sampai berjumlah satu skuadron.
Baca Juga :
Pesawat Lionair Jatuh di Manila, 8 Orang Tewas
"Proses pengadaan enggak ada masalah. Masalahnya sekarang kenapa jatuh itu. Tiap ada kejadian pasti evaluasi," kata Ryamizard kepada wartawan di kompleks Parlemen di Jakarta, Rabu, 10 Februari 2016.
Ryamizard menjelaskan, aturan memang memperketat pengadaan dan pemeliharaan pesawat militer. Namun ia tidak menjelaskan dengan detail aturan pengadaan itu.
"Pemeliharaan itu sangat penting. Baru, tapi pemeliharaan tidak bagus, fatal. Tapi pesawat lama pemeliharaan bagus, kalau pemeliharaan bagus, tidak akan fatal," ujar mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu.
Mengenai keamanan di sekitar landasan, Ryamizard mengatakan aparatnya segera bekerja sama dengan pihak-pihak terkait di daerah. Hal itu untuk menata agar landasan tidak bersinggungan terlalu dekat dengan permukiman.
"Tapi di mana-mana juga sama, di luar negeri juga. Namanya pangkalan-pangkalan, ya, kayak gitu," kata dia. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Ryamizard menjelaskan, aturan memang memperketat pengadaan dan pemeliharaan pesawat militer. Namun ia tidak menjelaskan dengan detail aturan pengadaan itu.
