Proyektil Peluru Polisi Korban Tembak Teroris Diangkat

Densus 88 saat akan melakukan aksi penangkapan teroris
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Kusnandar

VIVA.co.id – Seorang anggota Brimobda Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) tertembak saat menyergap teroris komplotan Santoso di Kabupaten Bima. Kini, anggota polisi bernama Baradha Effendi itu masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar.

Indonesia-Australia Tingkatkan Kerja Sama Tangkal Terorisme

Kabid Humas Polda Bali, Komisaris Besar Hery Wiyanto menyebut kondisi polisi tersebut dalam keadaan baik-baik saja. "Kondisinya stabil," kata Hery di Mapolda Bali, Selasa 17 Februari 2016.

Menurut dia, sudah dilakukan upaya pemeriksaan menyeluruh terhadap anggota polisi tersebut. Rencananya, hari ini akan dilakukan pengangkatan proyektil peluru yang masih bersarang di lengan kanan atas anggota Brimobda NTB tersebut.

MUI Minta Revisi UU Terorisme Perhatikan Aspek Keadilan

Berdasarkan pemeriksaan, Hery melanjutkan, posisi peluru masih di dalam tubuh sehingga akan direncanakan upaya untuk pengambilan proyektil.

"Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan di RSUP Sanglah Denpasar. Hari ini rencananya akan dilakukan operasi untuk mengangkat proyektil peluru yang masih berada di lengan bagian atas tangan kanannya," tutur Hery.

DPR Ingatkan Terorisme adalah Respons Kegagalan Negara

Pada Senin pagi, 15 Februari 2016, Densus 88 Antiteror bersama Kepolisian Resor Kota Bima terlibat baku tembak di Kecamatan Mpunda Kota Bima Nusa Tenggara Barat.

Satu terduga teroris berhasil ditembak mati. Sementara dua lainnya berhasil diamankan dalam kondisi hidup.

Aparat Densus 88 Antiteror Mabes Polri membawa sejumlah barang bukti yang disita dari lokasi penggerebekan terduga teroris di Surabaya pada pada Rabu, 8 Juni 2016.

Densus 88 Tangkap Lagi Terduga Teroris di Surabaya

Tiga lainnya ditangkap lebih awal.

img_title
VIVA.co.id
10 Juni 2016