Desersi TNI Bikin Penerimaan CPNS Fiktif

Desersi TNI, Teguh Cahyono Putro ditangkap karena menipu dengan membuat penerimaan CPNS fiktif.
Sumber :
  • Adib Ahsani/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Seorang desersi anggota TNI yang dulunya berpangkat prajurit mengaku sebagai Mayor untuk menipu, dengan cara mengadakan penerimaan fiktif calon pegawai negeri sipil TNI AD.

Gandakan SIM Card, Pelaku Kuras Uang Nasabah Bank

Dandim 0807 Tulungagung, Letkol Arm. Brantas, mengatakan pelaku bernama Teguh Cahyono Putro, mantan anggota TNI AD yang sudah dipecat  karena desersi sejak 2013. 

“Pelaku mengaku berpangkat Mayor Cba dan berdinas di Kodam III/ Siliwangi. Hasil yang kita dapat, dia juga mengaku sebagai lulusan Akmil tahun 1989,” ujar Brantas.

Ganjar Pecat Satpol PP Calo Rekrutmen PNS

Brantas melanjutkan, pelaku ditangkap Senin, 29 Februari 2016, pukul 20.40 WIB, oleh tim gabungan anggota Denintel Dam V/ Brawijaya, Tim Intelrem 081/DSJ dan Unit Inteldim 0807/Tulungagung yang dipimpin Dan Unitintel Dim 0807/ Tulungagung Letda Inf. Khoirudin. 

“Waktu ditangkap, yang bersangkutan bersembunyi di dalam kamar rumah tetangganya, di rumah kontrakan Desa Mangunsari RT 01/ 02 Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung,” lanjut Dandim. 

Utamakan CPNS Lulusan Kampus Ternama, MenPAN Dikecam

Dari tangan pelaku, tim juga menyita sebuah motor Kawasaki Ninja 1000 CC tanpa nomor polisi, dan sebuah mobil Honda Jazz dengan nomor polisi AG 9 UN yang diduga didapat dari hasil penipuan. 

Selain itu, barang bukti lain berupa baju pakaian dinas lapangan dan pakaian dinas harian dengan pangkat Mayor Kesatuan Yon Bekang I Kostrad, ijazah, surat dokumen korban, bukti rekening transfer bank dan kuitansi titipan uang korban.        

Termasuk 32 stempel dinas TNI-AD bertuliskan Mabes TNI AD Direktorat Ajudan Jenderal, Mabes AD Panitia Penerimaan Capeg TNI-AD, dan Kepala Markas Besar Angkatan Darat.

“Imbauan kepada masyarakat, agar lebih berhati-hati dan jangan mudah percaya apabila ada yang menawarkan untuk masuk menjadi Pegawai Negeri, baik PNS TNI AD maupun TNI AD dengan imbalan tertentu, karena penerimaan PNS maupun TNI AD tidak dipungut biaya,” ujar Brantas. 

Brantas berharap ke depannya, masyarakat mau melaporkannya pada pihak berwajib, jika menemukan adanya oknum yang memungut biaya dari proses penerimaan PNS. 

Pelaku dan semua barang bukti, akhirnya diserahkan kepada kepolisian untuk diproses lebih lanjut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya