Indonesia Mau Protes ke China Soal Insiden di Laut Natuna

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Sumber :
  • ANTARA/Wahyu Putro

VIVA.co.id – Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, mengungkapkan pihaknya akan berkirim surat ke Pemerintah China untuk sampaikan protes. Sebab, selama ini banyak kapal China yang lalu lalang menangkap ikan tanpa izin di perairan Natuna, Kepulauan Riau, seperti yang terjadi akhir pekan lalu.

Menteri Edhy Tak Membantah Ada 1.000 Kapal Asing Lalu Lalang di Natuna

Zona Ekonomi Eksklusif perairan Indonesia di Natuna tampaknya berbenturan dengan klaim dari China, yang menganggap itu masih bagian dari wilayahnya di Laut China Selatan. Klaim seperti itu selama ini juga membenturkan China dengan negara-negara lain, seperti Vietnam dan Filipina. 

"Kementerian Luar Negeri akan kami minta menyampaikan protes keras secara diplomatik atas sikap arogansi coast guard China," ujar Susi di rumah dinas Menteri KKP, Jalan Widya Chandra V Nomor 26, Jakarta Selatan, Minggu, 20 Maret 2016.

Soal Laut Natuna, Mahfud MD Pastikan RI Tak Bernego dengan China

Peristiwa teranyar terjadi ketika petugas pengawas pegawai negeri sipil (PPNS) dari Direktorat Jenderal Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan, akan menahan KM Kway Fey 10078 berbendera China di perairan Natuna, Kepulauan Riau, Indonesia, Sabtu, 19 Maret 2016. 

Satu kapal coast guard China tiba-tiba mengejar Kapal Pengawas (KP) Hiu 11 milik Indonesia dan kapal tangkapan KM Kway Fey 10078 China dengan kecepatan 25 knots. Ketika mendekat, kapal costguard China menabrak kapal tangkapan. Akibatnya kapal tangkapan rusak, petugas pun meninggalkan kapal tangkapan tersebut demi keselamatan.

Lembek Soal Natuna, #NatunaBukanNacina Ramai di Twitter

"Kejadian seperti hal tersebut tak boleh terjadi lagi. Untuk itu ke depan perlu kita hadirkan KRI dengan frekuensi Iebih sering dan lebih banyak untuk tangkal aktivitas China di Laut Natuna yang masuk dalam klaim mereka," ujar Susi.

Kejadian itu, menurut Susi, akan dilaporkan kepada Presiden, Menteri Koordinator bidang Polhukam, serta Panglima TNI. 

"Kasus seperti ini pernah terjadi di tahun 2013. Rencananya kami akan panggil dubes (duta besar) China. Bicara soal ini yang terjadi, agar ke depan tak boleh lagi terjadi," ujar Susi.

Susi menegaskan, selama ini hubungan bilateral dan ekonomi Indonesia dengan China berjalan baik. Karena itu pemerintah China seharusnya bisa menghargai kedaulatan Indonesia.

"Bu Menlu akan ajukan nota protes. Besok kita akan protes ke Dubes China soal ini, hal ini tak boleh tejadi lagi. Mereka harus hargai," kata Susi. (ren)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya