Pelapor Ridwan Kamil Sudah 27 Tahun Jadi Sopir Omprengan

Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil
Sumber :
  • Foe Peace - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Rute Alun-alun hingga Terminal Cicaheum memang belum dilewati oleh angkutan umum resmi di Kota Bandung, Jawa Barat. Hanya ada beberapa jurusan bus DAMRI yang melintasi rute itu.

Ridwan Kamil Masuk Daftar 50 Pemimpin Terbaik Versi Fortune

Kondisi ini, membuat puluhan angkutan berpelat hitam atau yang kerap disebut omprengan, muncul mengambil kesempatan. Salah satunya, Taufik Hidayat (42 tahun), sopir omprengan korban kekerasan yang diduga telah dilakukan Walikota Bandung, Ridwan Kamil.

Hampir 27 tahun sudah, Taufik menjalani profesinya sebagai sopir omprengan. Dia mengaku mulai menarik penumpang saat masih jadi pelajar SMA, sekitar tahun 1989-1990 silam. Selama itu, sudah beberapa kali dia diberi sanksi aparat, lantaran profesinya sebagai sopir omprengan yang beroperasi secara ilegal.

Main Film Dilan, Ridwan Kamil Teringat Masa Pacaran

Taufik mengaku sadar sudah melanggar hukum. Namun, dia tetap perlu bekerja demi menghidupi keluarganya. Apalagi saat ini, dia memiliki dua anak berusia sekolah.

“Ya mau bagaimana lagi? Yang penting uang yang saya dapat halal,” ucapnya saat ditemui di LBH Panglima, Bandung, Senin, 21 Maret 2016.

Malam Ini, Ridwan Kamil Bahas Dukungan PPP soal Pilgub Jabar

Tidak banyak uang yang dia dapatkan selama bekerja sebagai sopir angkot ilegal. Dengan memasang tarif sebesar Rp4.000 kepada setiap penumpangnya, Taufik hanya mampu mengantungi uang rata-rata Rp100 ribu per hari.

Namun, jika sudah terkena sanksi saat operasi, Taufik hanya bisa gigit jari. Bukan hanya Surat Izin Mengemudi (SIM) dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) saja yang ditahan, tetapi juga mobilnya disita petugas.

Taufik pun menuturkan proses peristiwa kekerasan yang dialaminya Jumat, 18 Maret 2016 lalu. 

Menurut pria yang bermukim di daerah Cibiru ini, saat itu dia sedang berdiri di luar mobilnya sambil mengajak penumpang naik ke omprengan yang dioperasikannya. Seketika, dua ajudan Walikota Bandung mendatanginya, meminta dan mengambil kunci mobil, SIM serta STNK miliknya.

Enam penumpang yang sudah duduk di dalam mobilnya pun kabur saat Ridwan Kamil datang menghampirinya menggunakan sepeda listrik yang biasa dia gunakan. Di sana, Taufik mengaku langsung mendapatkan tiga kali tamparan di pipinya serta kalimat tidak mengenakkan dari Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.

Tidak berhenti sampai di sana, Ridwan Kamil pun mengakhiri kejadian tersebut dengan meninggalkan pukulan di perut Taufik, sambil mengucapkan “maneh nantang (kamu menantang)? Hayuk gelut (ayo kelahi),” dengan menunjukkan wajah emosi.

Sebenarnya, Taufik berharap bisa menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan. Dia mengaku sempat mendatangi Rumah Dinas Walikota Bandung, Jumat malam, dengan didampingi beberapa kuasa hukumnya. Namun, bukan Ridwan Kamil yang menemuinya, melainkan salah satu ajudannya untuk mengembalikan kunci serta surat-surat berkendaranya.

Kini, Taufik sudah melaporkan dugaan kekerasan dan pencemaran nama baik yang diduga telah dilakukan Kang Emil. Dia hanya berharap kasus ini bisa cepat selesai. Dia juga berharap Pemerintah Kota Bandung bisa melegalkan omprengan rute Alun-alun hingga Terminal Cicaheum, supaya kasus ini tidak menimpa rekan-rekannya sesama sopir angkot.

Sebelumnya,. Dia menyebut bahwa tindakan kekerasan yang dilakukannya itu untuk menghalau preman yang memaksa penumpang naik omprengan mereka. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya