Perjalanan Perdana Awak Brahma 12 yang Disandera Abu Sayyaf

Alvian Elvis, mualim di Kapal Brahma 12 yang disandera Abu Sayyaf
Sumber :
  • Danar Dono/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Awak Tugboat Brahma 12, tengah disandera kelompok milisi Abu Sayyaf sejak Sabtu, 26 Maret 2016. Saat ini, 10 WNI tersebut masih belum jelas keberadaannya.

Kaleidoskop 2021: Lonjakan COVID-19, KRI Nanggala hingga Herry Cabul

Salah satu awak Tugboat Brahma 12, Alfian Elvis, yang menjadi mualim di kapal itu, diketahui baru sekali ini mengikuti rute perjalanan ke wilayah Tawi Tawi di perairan Filipina. 

"Ke Filipina ini baru pertama kalinya, biasanya rute daerah Malaysia," jelas Youla Lasut, istri Alfian, di rumahnya, Selasa 29 Maret 2016

Ternyata TNI Ikut Terlibat Selamatkan 4 WNI yang Diculik Abu Sayyaf

Youla mengisahkan, pada Jumat lalu, 25 Maret 2016, suaminya memberinya kabar dia sedang berada di wilayah dekat perbatasan Malaysia. Saat itu, kapal suaminya belum dibajak kelompok Abu Sayyaf.

"Jumat masih SMS, dia bilang nanti mau beli nomor Malaysia dulu, supaya bisa menelepon tanpa roaming," tambah Youla.

Anggota DPR Respons Penyelamatan 3 WNI yang Diculik Abu Sayyaf

Namun setelah Jumat, Youla belum mendapatkan kabar lagi dari Alfian. Youla baru mendengar kabar dari suaminya pada Minggu pagi, 27 Maret 2016. Saat itu, suaminya menelepon menggunakan nomor telepon yang tidak dia kenal.

Youla juga mengaku sudah mendapatkan kabar dari tempat suaminya bekerja, Patria Maritime Line, Selasa pagi tadi, 29 Maret 2016, bahwa suaminya dalam kondisi baik, dan pihak perusahaan sedang menegosiasikan tebusan untuk membebaskan para sandera.

"Tadi pagi dapat telepon dari perusahaan, katanya sedang ada negosiasi tebusan, pembajaknya kan minta Rp15 miliar," lanjut Youla.

Kapal Brahma 12 dan kapal tongkang Anand 12 diketahui dibajak kelompok Abu Sayyaf. Kapal ini sedang mengangkut 7.000 ton batubara dari Kalimantan Selatan ke Filipina.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya