Begini Gaya Menteri Susi Pimpin Penenggelaman Kapal Asing

Masalah-masalah kemaritiman sudah menjadi sorotan publik, di antaranya kasus peledakan dan penenggelaman kapal asing pencuri ikan, perbudakan dalam industri perikanan milik Thailand di Benjina, hingga penculikan anak buah kapal Indonesia di Filipina.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M N Kanwa

VIVA.co.id – Sebanyak 23 kapal asing - yang terbukti melakukan pencurian ikan di perairan Indonesia - kembali dimusnahkan pada Selasa 5 April 2016. Penenggelaman kembali dipimpin oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. Namun, kali ini dilakukan lewat tayangan langsung dari kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan di Jakarta.

Menteri Edhy Tak Membantah Ada 1.000 Kapal Asing Lalu Lalang di Natuna

"Penenggelaman kapal apakah sudah siap Rencong 1? Paus memanggil! Hitungan mundur siap," ujar Susi saat memberi komando atas penenggelaman kapal yang berlangsung di perairan Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

Barang bukti yang dimusnahkan merupakan kapal asing yang ditangkap oleh unsur-unsur Satgas antara lain Kementerian KKP, Polair dan TNI AL. Pemusnahan dilaksanakan secara serentak pada pukul 10.00 WIB dengan cara ditenggelamkan.

Soal Laut Natuna, Mahfud MD Pastikan RI Tak Bernego dengan China

"Kegiatan ini merupakan penenggelaman kapal illegal fishing yang ketiga kalinya dilakukan pada tahun 2016," ujar Susi.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti

Lembek Soal Natuna, #NatunaBukanNacina Ramai di Twitter

(Foto: Antara)

Sejumlah kapal itu yakni 13 kapal Vietnam dan 10 kapal Malaysia. Kapal ilegal ini ditangkap di berbagai wilayah di Indonesia, diantaranya Batam (5 kapal), Kepri (2 kapal), Aceh (3 kapal), Tarakan (2 kapal), Belawan (1kapal), Pontianak (2 kapal) dan Ranai (8 kapal).

Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli yang turut hadir dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa dirinya baru pertama kali melihat penenggelaman kapal tersebut secara langsung.

"Saya baru pertama kali lihat peledakan kapal, sebelumnya banyak sekali kapal asing dibekingi oleh orang-orang kuat di Indonesia," ujar Menko Rizal. "Dibutuhkan orang yang berani di Indonesia soal melawan illegal fishing ini, seperti Ibu Susi."

Ikhwan Yanuar / Jakarta

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya