Siyono Tewas di Tangan Densus, Polisi Menyesal

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Anton Charliyan (kanan) .
Sumber :
  • VIVA/Syaefullah

VIVA.co.id – Kepolisian Republik Indonesia mengaku menyesal atas kematian terduga teroris asal Klaten, Jawa Tengah Siyono (33).

Diserang Rusia, Gudang Uranium Ukraina Diduga Meledak

Pasalnya, Siyono disebut-sebut menjadi saksi kunci dalam pengungkapan jaringan teroris justru meninggal sebelum menyebutkan di mana gudang senjata yang disimpan.

"SY (Siyono) itu adalah kepala gudang senjata. Ini atas keterangan tiga saksi yang telah ditangkap sebelumnya," kata Kepala Divisi Hubungan masyarakat Polri, Irjen Pol Anton Charliyan, Selasa, 5 April 2016.

Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Sumut

Menurut dia, Kepolisian mengaku menyayangkan meninggalnya Siyono saat dalam pemeriksaan petugas. "Dalam teori Kepolisian SY itu saksi kunci. Dia yang tahu dimana lokasi senjata yang mungkin mencapai puluhan atau ratusan itu," kata Anton.

Anton menyatakan, Kepolisian akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut kepada anggota Detasemen Khusus 88 yang membawa Siyono saat penangkapan lalu.

Tak Jelas Rimbanya, Sahabat Desak Jokowi Bebaskan Munarman

"Kami akan usut kelalaian anggota. Ini sangat disayangkan," kata Anton.

Siyono (33), merupakan terduga teroris yang tewas usai dijemput paksa oleh tim Densus 88 Antiteror. Kepolisian berdalih, Siyono tewas karena melawan petugas saat diamankan.

Siyono pun dimakamkan tanpa proses autopsi sebelumnya oleh Kepolisian. Ketidakjelasan kematian Siyono tersebut mendapat simpati dari pengurus Pusat Muhammadiyah.

Lewat izin keluarga, PP Muhammadiyah akhirnya melakukan autopsi terhadap jenazah Siyono. Sejauh ini hasil autopsi belum bisa diumumkan karena baru dilakukan Minggu 3 April 2016.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya