BMKG: Hilal Hanya Terlihat Jelas di Indonesia Timur

Pemantauan hilal
Sumber :
  • FOTO ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang

VIVA.co.id – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi penampakan bulan alias hilal sebagai instrumen untuk menentukan awal masuknya Bulan Ramadan 1437 hijriyah, bakal sulit terlihat di wilayah Indonesia bagian barat dan tengah.

BMKG: Hilal Berpotensi Teramati, Lebaran 6 Juli

Kepala BMKG, Andi Eka Sakya, mengatakan, hal itu terjadi karena cuaca di wilayah barat dan tengah Indonesia, pada hari pemantauan hilal, Minggu, 5 Juni 2016, tak bersahabat. Langit cenderung berawan dan ditambah adanya fenomena La Nina yang menyebabkan intensitas curah hujan tinggi.

"Tampaknya di sebelah barat bagian Indonesia sampai Kalimantan akan cenderung berawan. Karena hujannya akan sangat tinggi. Sehingga hilal kalau di sebelah barat dan tengah akan tertahan," ujar Andi, Jumat, 3 Juni 2016.

Malam Pertama Ramadan, Anak di Jambi Pawai Obor

Oleh karena itu, dia mengimbau, baiknya Kementerian Agama memilih wilayah timur Indonesia sebagai tempat untuk melihat hilal.

"Di sebelah timur lebih mempunyai kesempatan (lihat hilal), karena ada kendala curah hujan di sebelah barat dan tengah," katanya.

Tim Pemantau Lihat Hilal di Atas 2 Derajat
Pemantauan hilal di Pantai Loang Baloq, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, pada Minggu sore, 5 Mei 2019.

Hilal di Mataram Tak Terlihat karena Tertutup Awan

Wilayah Loang Baloq di Mataram memang selalu berawan.

img_title
VIVA.co.id
5 Mei 2019