Ombudsman: Jokowi Tak Ingin Kapolri 'Ganjal Pintu'

Komisaris Jenderal Tito Karnavian, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo resmi menunjuk Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komisaris Jenderal Polisi sebagai calon tunggal Kapolri.

Tito Karnavian Dilantik Jadi Kapolri Tanggal 12 Juli

Komisioner Ombudsman bidang Kepolisian Adrianus Meliala mengatakan, penunjukan Tito menjadi karena Presiden Jokowi tidak ingin kejadian penunjukan Kapolri 'ganjal pintu' kembali terjadi.

"Presiden tidak mau melakukan pemilihan Kapolri 'ganjel pintu' yang kedua. Pada pak Badrodin itu kan ‘ganjel pintu’ yang pertama, waktu itu daripada enggak ada ya sudah Badrodin aja (jadi Kapolri). Sebetulnya pak Dwi (Irwasum Mabes Polri) bisa juga sebagai 'ganjel pintu' yang kedua, tapi itu kan membuat Presiden berada pada posisi jangka pendek terus. Padahal dia butuh teman jangka panjang berpikir bangsa ini. Nah ketika berpikir tidak ada ganjel pintu lagi ya sudah lah kita ambil sekalian jauh yang tidak diprediksi dan tidak diunggulkan tapi mampu," ujar Adrianus kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu, 15 Juni 2016.

Tito Karnavian Minta Anak Buah Lapor Harta ke KPK

Ketika ditanya apakah usia Tito yang terlalu muda akan mengganggu internal Polri, mantan komisioner Kompolnas ini mengatakan justru dengan masuknya Tito akan sebaliknya.

"Saya justru berpikir sebaliknya, jadi Polri sekarang ini sangat di BG (Komjen Budi Gunawan) kan, amat disiapkan Kapolri baru bernama pak BG, dilihat orang-orangnya, suasananya. Ketika yang muncul adalah Tito maka akan sedikit goyang. Tapi segera akan balik lah," ujarnya.

Badrodin Akui Polri Tak Solid saat Awal Kepemimpinannya

Menurutnya, masalah dalam anggota Polri saat ini terlalu banyak politisasi.

"Menurut saya ada masalah dalam rangka anggota Polri yang mungkin lebih banyak politisnya, teman dekatnya, gerbongnya atau apalah itu. Presiden terbatas dalam mendapatkan stok (Kapolri)" katanya.

Untuk diketahui, surat pengajuan Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri dikirimkan oleh Presiden Jokowi pada Rabu pagi tadi ke DPR. Tito Karnavian yang lahir di Palembang 26 Oktober 1964 merupakan penerima bintang Adhi Makayasa atau lulusan terbaik Akademi Kepolisian 1987.

Rencananya Komisi III DPR akan menggelar fit and proper test Tito sebagai calon Kapolri pada Rabu 22 Juni 2016. "Saya tadi komunikasi dengan Pak Bambang Soesatyo (Ketua Komisi III) untuk penyiapan fit proper test di hari Rabu," kata Ketua DPR RI Ade Komarudin.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya