Program Belum Efektif, Said Aqil Minta Pemerintah Gandeng NU

Ketua Umum NU, Said Aqil Siroj.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Ketua Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj, meminta agar pemerintah dan dunia perbankan bisa bekerja sama dengan Nadhlatul Ulama (NU). Pasalnya banyak program pemerintah dan perbankan yang selama ini tidak berjalan dengan baik.

Capaian Kinerja Said Aqil Siradj Pimpin PBNU Sepanjang 2015-2020

"Presiden kalau pidato pertumbuhan ekonomi sekian persen. Pertumbuhan ekonomi merata. Yang berkembang sopo," kata Said pada saat peluncuran KartaNU (Kartu Anggota NU) di Kantor PBNU, Jakarta, Senin 27 Juni 2016.

Said menjelaskan bahwa setiap pulang ke kampung halaman, ia selalu bertanya kepada tetangga tentang perkembangan kehidupan mereka. Ternyata keluhan mereka sama saja satu dengan lainnya yaitu soal kemajuan ekonomi yang belum dinikmati secara merata.

LPJ Diterima, Said Aqil Siradj Optimis Terpilih Lagi Jadi Ketum PBNU

Said juga mempertanyakan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang menurutnya tidak tepat sasaran. Bahkan, Said  mengaku pernah bertanya langsung kepada direksi perbankan soal KUR yang tidak disalurkan dengan efektif tersebut.

"Masalahnya ternyata untuk sampai ke bawah perlu anggaran. Kalau masalahnya itu kenapa enggak kerja sama sama NU. NU punya Banser. Beres itu," ujarnya.

Kantor Overload, PBNU Beli Tanah Rp12 Miliar

Dia mengungkapkan bahwa para ulama atau kiai di NU juga sering kali membantu pemerintah termasuk terkait program perbankan. Tak hanya soal perbankan, para ulama NU, kata dia, juga berhasil menyosialisasikan program Keluarga Berencana (KB) kepada masyarakat sehingga bisa diterima.

"Dahulu banyak orang mengatakan bunga bank itu riba. Setelah para kiai NU bicara masalah itu selesai," kata dia lagi.
 

KH Yahya Cholil Staquf dan KH Said Aqil Siradj usai pemilihan Ketum PBNU.

Muktamar ke-34 NU Membawa Kesejukan

Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama atau NU, telah menghasilkan ketua umum PBNU yang baru yakni KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya untuk lima tahun ke depan.

img_title
VIVA.co.id
24 Desember 2021