Tayangan Budaya Luar, Tantangan Berat KPI Baru

Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari di Gedung DPR, Senayan.
Sumber :
  • Fajar GM - VIVA.co.id

VIVA.co.id – Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Abdul Kharis Almasyhari mengatakan, membanjirnya tayangan luar negeri di siaran televisi Indonesia menjadi tantangan yang harus dihadapi sembilan komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat periode 2016 - 2019 yang baru dipilih.

Soal Izin Siaran, Menkominfo Pastikan Segera Ada Keputusan

Di satu sisi, tayangan asing diperlukan agar bangsa Indonesia memiliki wawasan global. Namun, membanjirnya tayangan itu hingga mengikis nilai-nilai bangsa Indonesia dikhawatirkan memberi efek merusak budaya asli Indonesia. "Menangani budaya luar (pada tayangan televisi) menjadi tantangan," ujar Kharis di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa, 19 Juli 2016.

Seperti diketahui, Komisi I yang melakukan uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test)  terhadap 27 calon komisioner KPI Pusat sejak Senin, 18 Juli 2016, telah menetapkan sembilan nama komisioner terpilih melalui pemungutan suara.

DPR: KPI Harus Lebih Profesional

Kesembilan nama itu adalah Nuning Rodiah, Sujarwanto Rahmat Muhammad Arifin, Yuliandre Darwis, Ubaydillah, Dewi Setiarini, H Obsatar Sinaga, Mayong Suryolaksono, Hardly Stefano Fenelon Pariela, dan Agung Suprio. Kesembilan nama ini akan disampaikan dalam Rapat Paripurna Rabu esok, 20 Juli 2016.

Kharis mengatakan, kesembilan nama lolos seleksi antara lain dikarenakan mereka memiliki mininal tiga kriteria utama, yaitu integritas, wawasan dan kemampuan, dan kualitas kepribadian. "Paling tidak ada ketiga kriteria itu pada diri mereka," ujar Kharis.

Komisi I Nilai Rekomendasi KPI Tak Cukup Data yang Kuat

(mus)

 Prilly Latuconsina

Pandangan Prilly Latuconsina Soal Komisi Penyiaran Indonesia

Prilly sangat anggun dan sederhana dengan dres bermotif etnik.

img_title
VIVA.co.id
10 November 2016