- VIVA.co.id/ Sahrul Alim
VIVA.co.id – Juru bicara Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, Komisaris Besar Polisi Frans Barung Mangera, menyatakan ledakan di Rumah Sakit Siloam Makassar, berasal dari water boiler atau mesin pemanas air yang terletak di lantai sembilan gedung itu.
"Ledakan diakibatkan oleh water boiler yang ada di lantai sembilan. Laboratorium forensik hari ini melakukan penyelidikan untuk memastikan apakah ada kelalaian secara teknis terkait ledakan water boiler itu," kata Frans saat mengunjungi lokasi kejadian, Rabu, 5 Oktober 2016.
Frans mengungkapkan hasil penyelidikan laboratorium forensik Mabes Polri dan Inafis Polda Sulawesi Selatan akan rampung dalam jangka waktu tiga hingga empat hari ke depan. "Hasil labfor akan menjadi pijakan polisi untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut, termasuk pemanggilan saksi-saksi," jelasnya.
Sebelumnya, ledakan keras terjadi di lantai sembilan Rumah Sakit Siloam, Jalan Metro Tanjung Bunga, Makassar, sekitar pukul 22.10 WITA malam. Reruntuhan bangunan dari lantai sembilan itu menimpa dua mobil hingga ringsek.
Akibatnya, pasien yang dirawat langsung berhamburan keluar. Tapi situasi cepat dikendalikan usai pemadam kebakaran tiba. Frans memastikan tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini. "Tidak ada korban jiwa dan hanya kerugian material," jelasnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia Makassar Zakir Sabara mengatakan, water boiler bisa meledak karena mengalami korosi. "Itu menjadi salah satu masalah yang lazim terjadi pada water boiler," katanya.
Apalagi, lanjut Zakir, boiler menggunakan air. Terkadang kualitas air yang digunakan kurang diperhatikan sehingga mudah menyebabkan pipa jadi berkarat
Dia mengimbau, agar air yang digunakan untuk mesin itu murni, atau hanya tersusun pada senyawa H2O. Tidak tercampur zat lain yang mudah larut, karena menjadi faktor yang mempercepat terjadinya karatan.
"Salah satu yang dapat menjadi penyebab utama dan mempercepat terjadinya korosi adalah Oksigen. Karena Oksigen adalah salah satu gas yang mudah larut di dalam air dan menjadi penyebab utama terjadinya korosi pada pipa-pipa boiler. Di samping itu, kontrol temperatur juga penting menjadi perhatian," jelasnya.
"Tapi pada prinsipnya, hal ini bisa dicegah jika Standar Operasional Prosedur dan maintenance berjalan sebagaimana mestinya.” (ase)
