Tiga Gubernur Bicara Aksi Damai 2 Desember

Gubernur Jawa Barat sekaligus Ketua Umum PB PON Ahmad Heryawan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Novrian Arbi/aww/16.

VIVA.co.id – Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengumpulkan para gubernur se-Indonesia terkait kabar Aksi Damai Bela Islam Jilid III pada 2 Desember 2016. Konsolidasi yang dilakukan Mendagri ini dalam rangka menjaga stabilitas nasional.

M Kece Dituntut 10 Tahun Penjara

Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, mengaku tidak bisa memastikan apakah akan ada warga Jawa Barat yang ikut dalam Aksi Damai 2 Desember mendatang di Jakarta.

"Kalau dikatakan enggak ada, nanti salah (bicara). Kalau ada, salah lagi," kata pria yang akrab di sapa Aher di sela-sela rapat koordinasi dan dialog terbuka gubernur se-Indonesia di kantor Kemendagri, Jakarta, Kamis, 24 November 2016.

Marak Kasus Penistaan Agama di Pakistan, Perempuan Muda Divonis Mati

Namun, Aher memastikan telah menyiapkan langkah untuk tetap menjaga persatuan bangsa meredam gejolak yang belakangan ini dikhawatirkan sejumlah pihak.

"Nanti tanggal 30 November akan ada apel kebangsaan. Dengan Pangdam, Panglima TNI. Tunggu saja di situ, nanti yang ngomong di sana Panglima TNI," ujar Aher.

Ferdinand Hutahaean Tulis Surat Permohonan Maaf dari Penjara

Gubernur Jawa Timur Sukarwo menyatakan hal yang sama. Ia telah melakukan komunikasi dengan para tokoh agama dan tokoh masyarakat Jawa Timur. Hal tersebut untuk mengumpulkan aspirasi dan meredam gejolak yang ada dan menjaga stabilitas nasional.

"Kalau di tempat kami sudah beberapa kali ketemu. Aspirasinya apa ditulis dan kemudian kami kirim ke Menkopolhukam," ujar Sukarwo.

Sementara itu, Gubernur Bali, Made Mangku Pastika memastikan masyarakat Bali memegang rasa toleransi, sehingga tidak mudah dipecah belah.

"Kalau di Bali, itu sangat mendarah daging. Toleransi, damai, menjaga persaudaraan. Kalau gunakan filosofi Bali itu kita bilang semua orang di Bali, ya orang Bali. Menyama Braya (semua bersaudara) tidak ada sekat. Jadi orang Islam kita sebut Nyama Slam itu Saudaraku yang beragama Islam. Konsep itu perekat dan kedamaian toleransi di Bali," papar Mangku Pastika.

Purnawirawan jenderal polisi ini mengingatkan bila masih ada masyarakat yang tetap ikut aksi demonstrasi pada 2 Desember agar tetap menjaga kebhinekaan. "Jagalah persatuan kita, persaudaraan kita. NKRI itu mahal loh. Jangan dirusak," tegasnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya