- ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
VIVA.co.id – Kepala Badan Geologi Ego Syachrial mengatakan kawasan Pidie Jaya menjadi sasaran gempa dengan guncangan besar yang memicu gempa susulan karena termasuk dalam zona merah. Dalam peta kebencanaan, Aceh masuk kategori merah karena terdapat patahan aktif.
"Masyarakat harus tetap menjaga kewaspadaan, ikuti instruksi BNPB," ujar Ego di Kantor Badan Geologi Kota Bandung Jawa Barat, Rabu 7 Desember 2016.
Badan Geologi mengimbau masyarakat setempat tetap memprioritaskan kewaspadaan atas gempa susulan. Goncangan susulan diprediksi akan muncul secara terus menerus meski dengan kekuatan kecil.
"Kita mengatakan merah memang di Aceh ini. Rawan bencana, apalagi Aceh menjadi salah satu ujung pergerakan lempeng ini. Terbukti, setelah gempa, muncul gempa susulan," katanya.
Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), B Wisnu Widjadja memprediksi korban gempa akan terus bertambah jika berkaca pada kejadian sebelumnya.
Menurutnya, gempa di darat memiliki dampak yang lebih besar terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat yang terdampak. "Itu ciri khas dari gempa bumi, banyak kerusakan," tuturnya.
Jumlah korban tewas akibat bencana gempa bumi di wilayah Pidie Jaya Aceh, Rabu, 7 Desember 2016, sekira pukul 05.30, terus bertambah. Laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga pukul 17.30 WIB, setidaknya sudah tercatat 94 orang tewas.
Lalu untuk jumlah korban hilang sebanyak satu orang, luka berat 128 orang dan sebanyak 489 orang mengalami luka ringan, demikian tulis BNPB seperti dilansir di akun Twitternya.
Untuk kerugian materi, sejauh ini tercatat ada 161 rumah mengalami rusak berat, 105 rumah toko roboh, 14 masjid roboh, 1 sekolah roboh dan 1 RSUD di Pidie Jaya juga roboh.
Gempa bumi di Pidie Jaya yang terjadi pada Rabu pagi, dilaporkan berkekuatan 6,5 Skala Richter. Gempa ini memakan banyak korban jiwa karena pusat gempa terjadi di darat dengan kedalaman 10 kilometer.
