Menhub Sebut Tiket Pesawat Mahal Cuma Isu

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Rahmat

VIVA.co.id – Arus mudik liburan Natal 2016 dan tahun baru 2017, dimanfaatkan sejumlah masyarakat untuk mengunjungi sanak famili atau sekadar berlibur ke luar kota. Peningkatan jumlah pengguna transportasi udara atau pesawat, yang terlihat paling menonjol.

Momen Ganjar Tengok Perayaan Natal di Asrama Mahasiswa Papua

"Memang di perhubungan udara, kapal terbang itu ada suatu kenaikan yang lumayan baik, kurang lebih 4-9 persen. Bahkan di bandara-bandara tertentu itu naik lebih dari 15 persen," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, di Kantor Kemenhub, Jakarta, Minggu, 25 Desember 2016.

Bagi pihaknya, itu memang menggembirakan. Sebab daya beli masyarakat naik. Selain itu, sektor pariwisata yang terus digenjot juga dianggap mengalami kenaikan positif.

Pesan Natal Paus Fransiskus: Dialog untuk Sembuhkan Dunia

Namun perbaikan bandara-bandara, kini menjadi tantangan dari pihak Kemenhub. Budi mengaku, ini menjadi tantangan pihaknya dalam memperbaiki pelayanan bandara.

Budi juga membantah, sejumlah maskapai menaikkan sangat tinggi harga tiket pesawat. Dalam teleconference sebelumnya, Budi juga menanyakan itu kepada pengelola bandara setempat, dan dianggap masih batas wajar.

Begini Cara Wali Kota Malang Deteksi Kerumunan Agar Tak Kena Covid

"Jadi ini cuma isu. Tapi lebih baik kita atasi isu daripada kenyataannya memang tinggi," katanya.

Seperti yang dilaporkan pihak Angkasa Pura 1 Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Budi sempat menanyakan harga tiket pesawat Jakarta-Makassar. Pihak bandara mengaku, harga masih normal yakni di kisaran Rp900 ribu hingga Rp1,6 juta.

Begitu juga dengan pihak Bandara Adi Sucipto Yogyakarta. Mereka mengaku harga masih normal, dari yang biasanya Rp800 ribu, saat ini ada yang tertinggi hanya Rp1juta.

Menhub menjelaskan, kalau pun pihak maskapai ingin menaikkan dengan sampai batas atas harga tiket, merupakan hak dari pihak maskapai itu sendiri. 

"Tetapi kalau mereka melampaui pasti kita tindak. Hanya saja walaupun mereka pada batas atas, terasa berat bagi penumpang. Oleh karenanya, demand and supply itu kita atur sehingga jangan sampai ke batas atas," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya