Upaya Selundupkan Narkoba ke Jawa Timur Meningkat

Tiga tersangka penyelundup narkoba di Jawa Timur
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal

VIVA.co.id – Upaya jaringan narkotik internasional untuk menyelundupkan narkoba ke Indonesia dari negara tetangga, kian meningkat. Hal ini diungkapkan Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Jawa Timur, Mochammad Mulyono. Menurutnya, kian tahun pengungkapan kasus penyelundupan narkotika melalui jalur udara mengalami peningkatan.

Polisi Surabaya Bongkar Kasus Narkoba, Sita 46 Kg Sabu

Berdasarkan data sepanjang 2016, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Juanda telah menggagalkan 14 upaya penyelundupan dengan total sabu yang berhasil ditangkal masuk sekitar tujuh kilogram dan 20 ribu butir ekstasi. 

"Itu jauh lebih banyak dari pada tahun 2015," kata Mulyono di kantornya Selasa, 27 Desember 2016.

Penangkapan Komika Fico Fachriza Buntut Konsumsi Tembakau Gorilla

Paling baru adalah menggagalkan upaya penyelundupan 415 gram narkotika jenis sabu pada 18 Desember 2016 lalu. "Tersangka berinisial MA (26 tahun), warga Probolinggo, menumpangi pesawat Air Asia XT-8298 dari Kuala Lumpur," ucap Mulyono.

Sabu itu coba diselundupkan MA dengan cara dibungkus, dan disembunyikan di pipa gagang koper. "Modus gagang koper ini kasus kedua yang kami ungkap selama tahun 2016," ujarnya.

Istri Ardhito Pramono Datangi Polres Metro Jakarta Barat

Pada kesempatan terpisah, Direktur Reserse Narkoba Kepolisian Daerah Jawa Timur, Komisaris Besar Polisi Gagas Nugroho, menjelaskan dari perkembangan kasus itu kemudian petugas berhasil mengamankan dua rekan MA, yakni SU dan SD. "Semua tersangkanya tiga orang. Mereka satu jaringan yang berhasil kami putus mata rantainya."

Gagas bilang, TKI di Malaysia dan beberapa negara tetangga cenderung dimanfaatkan pengedar untuk menyelundupkan barang haram.

Dia pun memberi contoh Pulau Madura. Daerah yang terbilang banyak mengirimkan TKI, terutama ke Malaysia. "TKI dari Madura, kan, banyak. TKI-TKI itu biasanya disasar pengedar untuk menjadi kurir atau menyelundupkan narkotika."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya