Pidato Perayaan Natal, Jokowi Ajak Hayati Perdamaian

Presiden Joko Widodo.
Sumber :
  • Antara/Puspa Perwitasari

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo menghadiri perayaan Natal 2016 di Manado Provinsi Sulawesi Utara. Puncak perayaan Natal Nasional tahun 2016 di Gedung Wale Ne Tou Tondano, Kelurahan Sasaran, Kecamatan Tondano Utara, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, pada Selasa, 27 Desember 2016. Presiden Joko Widodo bersyukur, perayaan Natal di Indonesia ini dilakukan dalam keberagaman.

Momen Ganjar Tengok Perayaan Natal di Asrama Mahasiswa Papua

"Kita bersyukur bahwa kita merayakan Natal dalam keluarga besar bangsa Indonesia yang terdiri dari bermacam-macam agama, bermacam-macam suku, bermacam-bermacam tradisi, dan bermacam-macam latar belakang politik namun tetap kita disatukan oleh semangat Bhinneka Tunggal Ika," ujar Presiden Jokowi, dikutip dari keterangan tertulis Biro Pers Media dan Informasi, Sekretariat Presiden, Selasa 27 Desember 2016.

Jokowi mengingatkan kepada seluruh pihak, bahwa dalam suasana Natal ini, sesungguhnya umat diajak kembali untuk menghayati dan mengamalkan perdamaian sejati. Perdamaian yang terwujud nyata demi ketenteraman bangsa Indonesia.

Pesan Natal Paus Fransiskus: Dialog untuk Sembuhkan Dunia

"Kita juga diajak kembali untuk menghayati nilai-nilai perdamaian yang sejati. Perdamaian dalam keluarga besar bangsa Indonesia. Perdamaian yang lahir apabila kita menghayati Pancasila dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Perdamaian sejati dan kecintaan pada bangsa itulah artikulasi nilai-nilai spiritualitas Natal. Kita semua dipanggil untuk mewujudkan iman lewat perbuatan yang nyata bagi sesama, negara, dan bangsa Indonesia," ujar Jokowi.

Untuk itu, Presiden Joko Widodo mengajak seluruh elemen bangsa Indonesia untuk terus merawat warisan asli Nusantara yang telah mempersatukan bangsa selama ini. Warisan yang dimaksud adalah semangat Bhinneka Tunggal Ika. Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebagai wujud penghargaan umat manusia tentang pentingnya persaudaraan.

Begini Cara Wali Kota Malang Deteksi Kerumunan Agar Tak Kena Covid

"Karena itu, sebagai warisan asli Nusantara, spirit Bhinneka Tunggal Ika harus selalu dijaga dan dirawat bersama-sama. Dan kita tidak boleh lupa pada Tuhan yang memberi jalan terang," ujarnya menambahkan.

Jokowi kembali mengingatkan, bahwa masyarakat Indonesia sejatinya adalah bersaudara. Sehingga, dengan begitu maka sudah wajib bagi seluruh elemen ini untuk saling melindungi, saling membantu, dan juga saling menghormati antara sesama.

"Karena kita saudara, marilah kita saling tolong menolong, saling bantu membantu, saling hormat menghormati, saling menghargai, saling melindungi, dan saling mengayomi di antara kita. Karena kita sebetulnya adalah saudara, saudara sebangsa dan saudara se-Tanah Air. Jangan lupakan itu," katanya menegaskan.

Dengan persaudaraan pula, Presiden Jokowi ingin agar sebaran kebencian, hasutan, fitnah, caci maki, untuk dihentikan. Menurut Jokowi, bila itu terus terjadi, bangsa Indonesia akan kehilangan identitas dan menjadi bangsa yang lemah.

"Apabila itu diteruskan, bangsa kita akan menjadi bangsa yang lemah dan pesimis. Kita tidak mau itu terjadi. Kita harus menjadi bangsa pekerja keras, bangsa yang optimis, dan bangsa pemenang. Jangan sampai energi kita habis untuk hal-hal yang tidak produktif," ujarnya.

Natal, lanjut Jokowi, haruslah membawa perubahan sikap yang mendasar dalam kehidupan bersama sebagai bangsa. Jokowi menyinggung persaingan di era kompetisi global seperti sekarang ini. Sehingga, diperlukan sinergi dan gandeng tangan seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama menghadapi persaingan keras tersebut.

"Dibutuhkan insan Indonesia yang mau bekerja keras, mandiri, berjiwa merdeka, jujur, adil, dan cinta sesama. Musuh kita sebenarnya adalah kemiskinan, ketimpangan antara kaya dan miskin, ketimpangan antarwilayah, dan juga korupsi. Itulah musuh kita sebenarnya," katanya.

Presiden berharap, umat Kristiani di Indonesia dapat bersama-sama dengan pemerintah bergandeng tangan menjadikan Indonesia yang lebih jujur, adil, dan sejahtera. "Selamat Hari Natal Tahun 2016 bagi seluruh umat Kristiani di seluruh Indonesia, di seluruh Tanah Air, dan Selamat Tahun Baru 2017." 

Hadir dalam perayaan Natal Nasional kali ini di antaranya Presiden Republik Indonesia ke-5 Megawati Soekarnoputri, Wakil Ketua MPR E.E. Mangindaan, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Kepala BKPM Thomas Lembong, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, dan sejumlah duta besar negara sahabat.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya