Australia Diminta Proses Hukum Pengibar Bendera OPM Papua

Ketua DPR Setya Novanto
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA.co.id – Aksi pengibaran bendera Organisasi Papua Merdeka di Konsulat Jenderal RI Melbourne, menuai kontroversi. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Setya Novanto mengecam aksi ini.

Gerombolan KST Berulah Kembali, Bakar Honai Milik Masyarakat di Papua

Novanto mendesak pemerintah Australia, segera memproses hukum para pelaku. "Meminta Australia segera melakukan investigasi untuk memproses hukum pelaku penerobosan dan pengibaran bendera Organisasi Papua Merdeka di konsulat Indonesia di Melbourne," kata Novanto di kantor DPP Golkar, Slipi Jakarta Barat, Senin 9 Januari 2017.

Novanto mengatakan, tindakan ini harus segera dibuat clear, agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Dia juga menyatakan, tindakan ini tidak dapat ditolerir.

Upacara Militer Iringi Pemulangan 3 Jenazah Prajurit TNI dari Papua

"Tindakan ini saya rasa tindakan kriminal yang tidak dapat ditolerir, karena hal ini melanggar hukum," ujarnya.

Dengan adanya peristiwa itu, Novanto mengaku mempercayakan semuanya kepada pemerintah. Dia juga mendukung tindakan penghentian kerja sama militer yang sebelumnya dilakukan terhadap militer Australia.

KSAD Akan Pimpin Upacara Pemakaman Prajurit TNI Korban Penembakan OPM

"Saya sudah menelepon Menlu, minta segala informasinya dan saya mengapresiasi Ibu Menlu yang telah melakukan langkah-langkah yang cepat dan tepat," kata Novanto. (asp)

VIVA Militer: Prajurit TNI yang ditembak OPM dirawat.

Pratu Herianto, Korban Kebiadaban Teroris OPM Diterbangkan ke Timika

Pratu Herianto adalah prajurit TNI AD dari satuan Yonif Raider 408/SBH

img_title
VIVA.co.id
4 Maret 2022