- VIVA.co.id/ Nur Faishal.
VIVA.co.id - Tut...tut...tut... Lawrence alias Meme cekikikan ketika bunyi khas gas buang angin itu terdengar di lantai dua sebuah rumah toko di Jalan Kedungsari Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu, 11 Januari 2017, malam. Gadis cilik itu lalu menjatuhkan tubuh ke lantai. Pipinya mengembang seperti menahan tawa.
"Kamu kentut, ya?" kata pria berkacamata yang duduk di atas sofa panjang rumah toko tersebut sembari mengumbar senyum. Matanya menatap geli tingkah lucu Meme. Sambil mengacungkan jempol kanan ke atas, pria berambut lurus itu berkata, "bagus."
Meme tak tahan. Dia cekakakan. Seisi ruangan tertawa. Sejenak kemudian, Meme berdiri dan beranjak ke meja makan. Gadis berpipi tembem itu lantas melahap penganan di meja.
"Lapar, enggak tahan," katanya bertingkah lucu.
Pria setengah baya yang 'dihadiahi' kentut Meme itu adalah Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Seto Mulyadi alias Kak Seto. Dia datang untuk menemui Trisulowati Jusuf alias Chin Chin, terdakwa perkara dugaan penggelapan dokumen atas laporan suaminya sendiri, Gunawan.
Meme adalah salah satu putri dari tiga anak Chin Chin, buah dari pernikahan dengan Gunawan. Selain Meme, dua anak Chin Chin lainnya ialah James dan Janice. Saat Kak Seto mengobrol dengan Chin Chin, hanya Janice yang tidak ada. Beda dengan Meme yang selama pertemuan aktif bertingkah lucu, James terlihat lebih banyak diam.
Selain dengan Chin Chin, Kak Seto juga menemui Gunawan, suami Chin Chin yang dalam proses cerai. Menemui keduanya, Kak Seto membawa surat hasil asassement KPAI tentang pengasuhan tiga anak pasangan suami-istri pebisnis properti itu. Isinya, tiga anak tersebut menginginkan tinggal bersama sang ibu.
Kepada wartawan, Kak Seto mengatakan bahwa sikap tegar dan lembut tanpa dendam yang ditunjukkan Chin Chin berpengaruh positif pada perkembangan mental anak-anaknya. Sehingga, perseteruan Chin Chin dengan suaminya pelan-pelan menjauh dari kejiwaan dan mental buah hati keduanya.
"Saya hanya melihat sebuah kasus di mana ketegaran seorang ibu berdampak positif pada putra-putranya. Meskipun terhempas, dengan tetap tegar dan tersenyum, tidak ada dendam, itu bisa berpengaruh positif buat anak-anak. Ini pelajaran berarti bagi para orang tua di Indonesia," ucap Kak Seto.
Chin Chin semula dikenal wanita pengusaha properti. Bersama suaminya, dia membangun perusahaan PT Blauran Cahaya Mulia (BCM). Di perusahaan itu, Chin Chin menjadi direktur utama, sementara suaminya jadi komisaris utama. Karya pasangan suami istri itu yang mencolok adalah gedung Empire Palace di Jalan Blauran Surabaya.
Keduanya pecah kongsi. Bukan hanya soal perusahaan, tapi biduk rumah tangga Chin Chin dan sang suami sekarang dalam proses cerai. Dalam perkara hukum, Chin Chin jadi pesakitan karena dilaporkan suaminya menggelapkan dokumen perusahaan.
Dia sempat ditahan penjara sehingga ketiga anaknya sulit bertemu. Statusnya baru beralih tahanan kota setelah perkara masuk ke pengadilan. Saat keputusan pengalihan tahanan dibacakan, tangis haru Meme dan James dalam pelukan ibu mengundang air mata seisi ruang sidang. Sejak itu, kasus ini jadi perhatian, termasuk dari pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea.
