Pencarian Prajurit Kopassus Hilang Terkendala Cuaca Buruk

Tim SAR menyisir perairan Tanjung Emas Semarang untuk mencari prajurit Kopassus yang hilang saat latihan terjun payung pada Selasa, 7 Februari 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA.co.id - Pencarian Sersan Satu Danang, prajurit TNI dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus), yang hilang di perairan Tanjung Emas Semarang, belum membuahkan hasil. Tim SAR gabungan sempat menghentikan sementara pencarian karena terkendala cuaca buruk.

"Upaya pencarian sempat dihentikan sementara akibat kondisi cuaca yang tidak memungkinkan. Di laut Tanjung Emas angin kencang dan gelombang tinggi," kata anggota Basarnas Semarang, Maulana Affandi, di sela-sela proses pencarian pada Selasa, 7 Februari 2017.

Affandi menuturkan, kecepatan angin sempat mencapai 25 knot dengan tinggi gelombang perairan mencapai 2-3 meter. Kondisi itu menyulitkan tim gabungan saat menyisir perairan Tanjung Emas.

Mengenai peta penyisiran, ia menyebutkan melibatkan dua unit perahu Basarnas, empat kapal Polisi Perairan, dan satu kapal Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai.

Sejak pagi tadi, pencarian dibagi tiga waktu berbeda, yakni pukul 08.30-12.00 WIB, kemudian pukul 13.30-15-00 WIB, dan pukul 15-30 WIB sampai selesai.

Wilayah pencarian dibagi menjadi dua kawasan, yakni laut yang melakukan pencarian hingga wilayah Pantai Marina dan Tambak Lorok.

"Tim kedua, yakni anggota darat, yang melakukan penyisiran dengan menyusur wilayah pantai hingga Pantai Marina," kata Affandi.

Sersan Satu Danang hilang saat sesi latihan terjun bebas bersama sebelas prajurit lain di pesisir Pantai Marina Semarang, Jawa Tengah, pada pukul 07.45 WIB, Selasa, 7 Februari 2017. Kecelakaan penerjun itu diduga akibat angin kencang di perairan Semarang sejak Selasa pagi. (mus)

Gantikan Jenderal Bintang 3 Berdarah Kopassus, Pak Maman Pecah Rekor TNI Angkatan Laut di Kodiklat
Aksi Bus Kopassus adang Bus Pandawa 87 yang nekat lawan arah

Asyik Lawan Arah, Bus Pandawa 87 Diadang Kopassus

Aksi ugal-ugalan bus Pandawa 87 di jalan raya hingga nekat melawan arah mendapat batunya saat berpapasan dengan bus Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Aksi lawan arah bus

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024