- ANTARA/Adwit B Pramono
VIVA.co.id – Sebuah kapal cepat berpenumpang tujuh orang pegawai negeri sipil Pemerintah Kabupaten Talud Sulawesi Utara dan seorang jurnalis lokal yang sempat dilaporkan hilang sejak Minggu, 12 Februari 2017, berhasil ditemukan selamat di Pantai Ulu Siau Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Senin, 13 Februari 2017
Dari laporan petugas, kapal yang sempat terombang ambing hampir 24 jam itu dihantam cuaca buruk. Gelombang air bahkan mencapai delapan meter. "Kondisi cuaca sangat buruk dengan gelombang tinggi antara 6 hingga 8 meter," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kepulauan Siau Tagulandang Biaro Bob Wuaten saat dihubungi.
Menurut Bob, kapal nahas itu awalnya bertolak dari Kabupaten Kepulauan Sangihe sekira pukul 10.00 waktu setempat menuju ke Kabupaten Talaud. Namun, di perjalanan cuaca berubah buruk.
"Melihat cuaca, dan hari sudah malam motoris mengambil keputusan untuk mematikan mesin kapal karena Bahan Bakar Minyak (BBM) sudah menipis. Sehingga speedboat yang digunakan terbawa arus," katanya.
Baru kemudian di keesokan harinya, terlihat daratan. Mesin pun dinyalakan dan lengaung menuju pulau tersebut. "Mereka dievakuasi dalam keadaan sehat dan selamat oleh masyarakat setempat," ujar Bob.
Cuaca buruk yang melanda wilayah perbatasan Filipina dan Indonesia ini sudah kerap memakan korban. Bupati Talaud Sri Wahyumi Manalip bahkan nyaris menjadi korban lantaran terkena cuaca buruk.
Diperkirakan cuaca buruk masih terus terjadi di perairan perbatasan Filipina. Kondisi ini juga berdampak pada layanan angkut penumpang di wilayah itu. "Dua kapal yang sempat berlayar KM Express Bahari dan KM Terra Santa akhirnya harus balik lagi ke Manado setelah diadang gelombang tinggi,” ujar Verry, seorang petugas Adpel Manado.