Dosen UNM Sebut Bawa Bom, Penerbangan Garuda Ditunda

Maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Foto ilustrasi.
Sumber :
  • ANTARA/Ismar Patrizki

VIVA.co.id – Pesawat Garuda penerbangan GA 611 rute Makassar-Jakarta terpaksa delay selama enam jam di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Jumat, 3 Maret 2017. Hal itu diakibatkan salah satu Dosen Universitas Negeri Makassar, Dr Hisyam Syam (51 tahun) mengatakan membawa barang berisi bom ketika berada di dalam pesawat.

Bercanda Soal Bom di Pesawat, Penumpang Gagal Umrah

Penyataan Hisyam bermula ketika hendak meletakkan barang bawaannya ke rak atas di seat 29E yang telah penuh. Hal itu membuatnya marah dan secara spontan mengatakan barang bawaannya berisi bom dengan maksud agar penumpang lainnya memindahkan barangnya.

"Isinya bom ini," kata Hisyam yang didengar oleh salah satu pramugari (cabin crew), Nova Indrawati Barasa, yang kemudian diteruskan kepada kapten pilot Marzaini Anwar.

Bergurau Bawa Bom, Perempuan Diperiksa Petugas Bandara

Communication And Legal Section PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, I Turah Aji Ari, mengatakan setelah penyataan Hisyam, pilot kemudian melaporkan permasalahan tersebut kepada petugas Security Garuda Indonesia untuk ditindaklanjuti.

Kemudian pilot memerintahkan pramugari untuk menurunkan penumpang tersebut dan semua penumpang lain beserta seluruh barang bagasi cabin dan bagasi tercatat untuk dilakukan pemeriksaan ulang.

Mengaku Bawa Bom, Anggota DPRD Diperiksa Polisi

"Harusnya pesawat itu berangkat pukul 06.20 WITA, tapi tertunda karena harus dilakukan pemeriksaan penumpang dan barang sesuai prosedur keamanan. Tadi pukul 12.20 Wita baru pesawat berangkat," kata Turah saat dihubungi Viva.co.id, Jumat, 3 Maret 2017.

Total ada 209 orang penumpang dalam pesawat tersebut. Turah mengatakan, ada 19 penumpang memutuskan pindah pesawat.

"Akibat perkataan pelaku itu, ada 19 penumpang yang memutuskan pindah pesawat, sehingga total yang berangkat 184 penumpang dengan rincian penumpang ekonomi 173 penumpang, bisnis 11 penumpang," tuturnya.

Dosen UNM itu, beserta 5 orang rombongannya dinyatakan cancel oleh pihak maskapai Garuda Indonesia, karena dinilai mengganggu keamanan dan kenyamanan penumpang lainnnya. Seluruh barang bagasi tercatat Garuda Indonesia GA 611 dilakukan proses pemeriksaan ulang di x-ray loading dock. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya