- VIVA/Nadlir
VIVA.co.id – Wakil Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri, Reydonnyzar Moenek, mengklarifikasi pemberitaan yang dinilai menyudutkannya. Ia menilai pemberitaan VIVA.co.id, atas tulisan yang berjudul "Dirjen Keuangan Daerah Kemendagri Dicopot," membuat nama baiknya tercemar.
Sebab, ia merasa tidak dicopot dari jabatan sebelumnya yang ia emban sebagai Direktur Jenderal Keuangan Daerah, Kementerian Dalam Negeri, melainkan mendapatkan penugasan baru atau mutasi menjadi wakil rektor IPDN.
"Bagi saya semua penugasan itu wajar. Saya sudah diberitahu jauh-jauh hari. Jadi bagaimana mungkin ada konotasi dicopot. Diberitahu jauh-jauh hari dalam rangka mutasi jabatan, penugasan. Saya siap ditempatkan di mana pun. Pimpinan tahu yang terbaik buat kami kok. Ini kan dalam rangka pengayaan jabatan," ungkap Donny sapaan akrab Reydonnyzar Moenek, melalui sambungan telepon, Senin, 6 Maret 2017.
Ia mengungkapkan, bahwa ia sangat dirugikan atas pemberitaan tersebut. Sebab, ia merasa selama 37 tahun berkarier di pemerintahan tidak memiliki cacat sedikit pun.
"Kalau konotasi dicopot itu tanpa diberitahu. Saya copot langsung. Jujur saya dirugikan lahir batin, dunia dan akhirat. Saya bukan pejabat bermasalah. 37 tahun saya punya integritas. Karier saya tidak pernah cacat. Kalau begini saya merasa dirugikan," ujar dia.
Donny beralasan, ia dipilih mendapat amanah baru sebagai wakil rektor IPDN karena posisi juga yang menjabat Ketua Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (IKAPTK).
"Saya punya kapasitas itu. Saya diberikan kepercayaan itu. Ini amanah, ini tanggung jawab. I'll do my best. Jujur saya merasa dirugikan dengan pemberitaan yang mengkonotasikan, negatif dan menyudutkan saya. Saya ini punya harga diri, keluarga, dan kehormatan," kata Donny.
Mantan pelaksana tugas (plt) Gubernur Sumatera Barat itu juga menegaskan bahwa ia loyal pada Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, selaku pimpinan di Kemendagri.
"Ini bahwa seolah-olah ada masalah. Saya loyal kepada pimpinan. Kalau ini perintah saya laksanakan. Saya dianggap cakap, maka saya terima putusan pimpinan. Siapa yang dicopot. Saya diberitahu ada penugasan, ada pengayaan jabatan sebagai wakil rektor IPDN," kata dia.
"Saya terpanggil memberikan pengabdian. Jiwa saya pendidik. Saya seorang pengajar. Di Universitas Gadjah Mada sebagai asisten dosen profesor. Latar belakang saya pendidik. Jadi wakil rektor amanah," lanjut dia.
Sebelumnya, VIVA.co.id memuat tulisan dengan judul "Dirjen Keuangan Daerah Kemendagri Dicopot”. Isinya Direktur Jenderal Keuangan Daerah, Kementerian Dalam Negeri, Reydonnyzar Moenek diberhentikan dari jabatannya sesuai dengan keputusan Presiden (Kepres) Joko Widodo nomor 23/TPA/TAHUN 2017 tertanggal 3 Februari 2017 tentang Pemberhentian Pejabat Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri.
Donny, sapaan Reydonnyzar Moenek akan menjabat sebagai Wakil Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), mendampingi Rektor IPDN Ermaya Suradinata, sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri (Kepmendagri) nomor 424/2305/2017, tertanggal 2 Maret 2017.
"Memberhentikan dengan hormat dari jabatannya, Dirjen Keuangan Daerah Kemendagri disertai ucapan terima kasih dan menimbang, memutuskan, menetapkan, mengangkat sebagai wakil IPDN," ujar Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, dalam pelantikan jabatan struktural dan fungsional IPDN, di IPDN, Jatinangor, Jawa Barat, Senin 6 Maret 2017.
Ia percaya bahwa Donny akan mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebaik-baiknya yang baru sejak dilantik hari ini. Sebab, ke depan IPDN harus menjadi institusi yang terhormat, mampu melahirkan birokrat yang andal dan berdedikasi tinggi.
"Saya percaya saudara-saudara akan mampu melaksanakan tugas sebaik-baiknya dengan tanggung jawab yang diberikan," kata Tjahjo.
Tjahjo juga berujar, Donny merupakan sosok pembantunya yang teliti dalam mengurusi masalah anggaran di Kemendagri selama dua tahun menjadi pimpinan di kementerian tersebut.
"Pak Donny ini alumni IPDN. Ketua Ikatan Alumni IPDN. Pembantu dua tahun, dirjen yang teliti. Dua tahun ini Kemendagri aman masalah keuangan," ungkap politisi senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.
