- Pixabay/rccarvalhogomes0
VIVA.co.id – Ajal menjemput Sujianto, warga Lidah Wetan, Lakarsantri, Surabaya, Jawa Timur. Dia meninggal beberapa saat setelah menerima telepon dari seseorang yang mengaku polisi dan mengabarkan anak Sujianto ditangkap karena narkotika. Dia shock dan terpapar serangan jantung lalu meninggal.
Peristiwa yang menimpa Sujianto terjadi pada Senin, 13 Maret 2017. Istri almarhum, Budi Retnowati, menceritakan, mulanya dia diantar oleh suaminya mengikuti seminar di Gedung Wanita di Jalan Kalibokor, Surabaya. Pensiunan PNS Dinas Kesehatan Jawa Timur itu mengantar dengan mobil Kijang.
Beberapa detik beranjak keluar, almarhum menelepon dan mengabarkan kepada Retnowati bahwa anaknya, Aditya, ditangkap polisi karena kasus narkotika. Kabar itu diterima dari penelepon yang mengaku polisi.
Mungkin panik karena menerima kabar sang anak ditangkap polisi, Sujianto kehilangan kendali. Mobilnya berjalan tanpa arah dan baru berhenti setelah menabrak pohon di pinggir jalan di depan Gedung Wanita. Retnowati langsung mendatangi almarhum.
Retnowati menduga suaminya meninggal karena serangan jantung. Sebelum menghembuskan napas terakhir, suaminya mengatakan sempat tidak percaya sang anak keduanya tersangkut narkotika.
"Setelah itu (almarhum) lemas. Nadinya saya cek berhenti berdenyut," katanya kepada wartawan.
Perkiraan almarhum benar. Sebab, jelas Retnowati, ketika dihubungi anaknya tengah tidur di rumah, bukan ditangkap polisi karena narkotika. Dia mengatakan bahwa suaminya teramat sayang kepada kedua anaknya, Aditya dan Nadia. Tiap kali mendengar kabar tidak baik tentang keduanya selalu panik.
Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya, Komisaris Polisi Lily Djafar, mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah percaya dengan telepon gelap mengatasnamakan polisi atau aparat hukum lainnya.
"Kami imbau mengecek dahulu kebenaran kabar dari orang tak dikenal melalui telepon," ujarnya.
Sempat Kena Serangan Jantung, Putra LeBron James Masuk Draf NBA Musim Ini
Putra LeBron James, Bronny, dirumorkan akan masuk dalam draf pemain NBA 2024, terlepas dari tahun pertamanya di bola basket kampus (NCAA)
