Jumlah Pengunjung Candi Borobudur Akan Dibatasi

Para pengunjung Candi Borobudur saat perayaan libur natal tahun 2013
Sumber :
  • Fajar Sodiq/VIVAnews

VIVA.co.id – Pemerintah akan menerapkan kebijakan pembatasan jumlah pengunjung di kawasan Candi Borobudur Magelang, Jawa Tengah. Langkah ini untuk menekan kemungkinan kerusakan bangunan yang didirikan sejak abad ke-9 itu.

Makam Sunan Kalijaga Terendam Banjir, Peziarah Tetap Berdatangan: Berdoa Air Cepat Surut

Hari Widianto, direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mengatakan, jumlah pengunjung yang banyak dalam setiap hari akan berdampak pada menurunnya umur ketahanan Candi Borobudur.

"Idealnya sekali naik itu hanya sekitar 150 pengunjung, dan waktunya dibatasi 1 sampai 1,5 jam saja," kata Widianto di Yogyakarta, Selasa, 14 Maret 2017.

Chattra Penting Dipasang karena Dinilai Sebagai Salah Satu Ikon Candi Borobudur

Dia menjelaskan, pintu masuk utama Candi Borobudur saat ini masih dari Yogyakarta. Termasuk untuk wisatawan mancanegara. Tapi, saat ini masih terbatas karena kapasitas Bandara Internasional Adisutjipto, Yogyakarta.

Meski nantinya bandara baru di Kulonprogo serta infrastruktur jalan yang dibangun sudah memadai, pengelola tetap berharap ada pembatasan pengunjung yang naik ke candi agar peninggalan sejarah ini bisa tahan lebih lama.

BRIN Diminta Koordinasi dengan Kemendikbud soal Pemasangan Catra Borobudur

"Tidak perlu semuanya naik, pengunjung bisa diarahkan ke objek wisata lain di sekitarnya," katanya.

Hari mengatakan, pengaturan waktu naik ke candi tersebut untuk menjaga kelestarian. Pengunjung yang terlalu banyak, yang naik dalam waktu bersamaan, akan membuat beban candi bertambah.

Sementara itu, Kepala Balai Konservasi Borobudur, Marsis Sutopo, menambahkan, efek membeludaknya jumlah pengunjung candi saat ini sudah mulai terlihat. Paling tidak untuk bagian batu candi yang mulai aus, terutama di bagian tangga.

"Apalagi saat peak season, (pengunjung) naik secara bersamaan," katanya.

Atas kondisi itu, ia menekankan bahwa ke depannya, para pengunjung akan diatur supaya tidak naik secara bersamaan. Tapi akan diarahkan ke objek lain, semisal Museum Samudra Raksa atau desa wisata.

Saat ini, sudah mulai dikembangkan 20 desa wisata di sekitar Candi Borobudur. Di tiap desa wisata sudah dikembangkan atraksi budaya maupun potensi lain yang ditawarkan ke para pengunjung. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya