Dinas Kebudayaan Bantah Wacana Musnahkan Gending Sriwijaya

Tari Gending Sriwijaya
Sumber :
  • img.kaskushotthread.com

VIVA.co.id – Kepala Dinas Kebudayaan Kota Palembang, Sudirman Teguh membantah jika dirinya pernah mengutarakan akan memusnahkan tarian Gending Sriwijaya.

MPV Semewah Alphard Ini Bisa Melesat Sekencang Mobil Sport

Dijelaskan Sudirman, pemberitaan di media online yang sempat membuat heboh beberapa hari lalu, sangat menyudutkan dirinya yang disebut akan memusnahkan tarian khas Sumatera Selatan tersebut.

"Tidak satu pun ada niatan saya memusnahkan Tarian Gending Sriwijaya. Jelas kata-kata yang ada di pemberitaan itu menurut kami kata-kata sangat dahsyat dan keji. Tidak ada kata-kata saya yang berkaitan dengan pemusnahan tarian. Pemusnahan itu ada dua yakni pemusnahan narkoba dan miras," kata Sudirman di Palembang, Sumsel. Senin 19 Maret 2017.

Hubungan Tak Baik, Ruben Onsu dan Jordi Onsu Sudah Setahun Tak Berkomunikasi

Sudirman mengatakan, tarian Gending Sriwijaya telah menjadi ciri khas Sumatera Selatan dan sudah diakui dunia sebagai milik asli Indonesia.

"Untuk mengganti namanya saja, itu tidak pernah terucapkan. Apalagi memusnahkan. Informasi dalam berita itu seoal-olah sudah wawancara langsung. Padahal saya tidak pernah ketemu wartawan itu. Seperti yang ditulis dalam berita," ujarnya.

Viral Curhat Pratama Arhan ke Azizah Salsha Usai Timnas U-23 vs Australia Bikin Gemes Netizen

Namun menurut Sudirman dirinya pada 13 Maret 2017 lalu memang sempat berkumpul bersama sembilan orang seniman Palembang untuk membahas soal penambahan jumlah tarian di Palembang yang sebelumnya hanya ada tiga tarian yakni tari Gending Sriwijaya, tari Tepak Keraton dan tari Tanggai.

Pada diskusi itu, para seniman dan dirinya sempat mewacanakan untuk menciptakan tarian baru yakni tari Sambut Palembang Darussalam.

"Memang gagasan itu sempat kita bahas dengan para seniman di Palembang. Kenapa punya gagasan itu? Sebab pada periode kerajaan Sriwijaya, sudah ada 3 tarian. Tari Gending Sriwijaya, Tanggai dan Tepak Keraton kerajaan Sriwijaya. Nah, tarian untuk periode kerajaan Palembang Darussalam belum ada sehingga timbul rencana tersebut. Tetapi bukan memusnahkan, kita menambah tarian baru," katanya.

Akan tetapi, meskipun hanya wacana, mereka belum tahu jenis gerakan tarian sambut Palembang Darussalam, baik musik dari tari tersebut.

"Dan itu akan dilombakan dan dibahas dengan matang dengan para seniman. Tetapi saya tegaskan, itu baru gagasan untuk menambah jumlah tarian. Bukan memusnahkan. Ketika rapat berlangsung, hanya ada seniman. Tidak ada wartawan," ujarnya.

Sementara itu, Yudi Saropi, seniman Palembang menambahkan, munculnya wacana menciptakan tarian baru tersebut, lantaran sejauh ini banyak tarian di Sumsel disalahartikan penggunaannya.

Seperti halnya tarian Gending Sriwijaya yang banyak digunakan pada acara pernikahan. Padahal seharusnya, tarian tersebut hanya digunakan untuk tarian penyambutan para petinggi negara seperti tingkatan presiden, menteri dan gubernur.

"Tari Gending Sriwijaya itu harusnya dimainkan oleh sembilan penari. Tetapi ada yang enam bahkan lebih kurang lagi tetap dimainkan. Padahal itu ada aturannya. Nah, kita membahas spesifikasi tarian itu dan muncul wacana untuk menciptakan tarian baru.  Tidak haram hukumnya, membuat tarian baru, selagi tidak membunuh yang lama. Jadi tidak masalah," kata Yudi.

Beberapa waktu lalu, warga Palembang sempat dihebohkan terkait pemberitaan di salah satu media online lokal yang membuat judul "Palembang Akan Memusnahkan Tarian Gending Sriwijaya".

Sontak saja, setelah berita tersebut muncul protes keras dari warga Palembang yang menolak tarian Gending Sriwijaya dimusnahkan. (hd)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya