Polri Imbau Jangan Terpancing Isu Penculikan Anak di Medsos

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Polisi Rikwanto.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Danar Dono

VIVA.co.id – Masyarakat diimbau cerdas dan tidak mudah terpancing emosi menanggapi adanya pesan berantai penculikan anak yang diduga dilakukan orang gila atau pengemis. Imbauan ini karena marak terjadi aksi pemukulan terhadap orang yang digambarkan mengalami gangguan kejiwaan di beberapa daerah.

Diduga Sakit Jiwa, Bule Amerika di Bali Nekat Culik Bocil Perempuan

"Kita cerdas saja dalam membaca fenomena berita di medsos, jangan sampai terpancing," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Polisi Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin, 20 Maret 2017.

Dia menegaskan terkait kasus ini, polri akan tetap serius mengawasi jejaring media sosial yang ada pesan berantai sehingga menyebabkan tindakan penganiyaan.

6 Tahun Hilang, Bocah Ini Ditemukan di Negara Lain

"Mana kira-kira yang mengundang permasalahan di masyarakat, kita antisipasi," lanjut mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu.

Rikwanto menambahkan, pihak kepolisian akan menindak tegas jika ada tindakan perilaku pemukulan atau penganiyaan terhadap orang gila yang dituduh menculik anak kecil.

Attila Syach Lapor Polisi Atas Penculikan Anaknya, Curiga Ada Campur Tangan Mantan Istri

"Kalau orang tanpa sebab ya penganiayaan walaupun itu orang gila," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang pria berpakaian compang camping tanpa identitas di Cilegon, Banten, harus meregang nyawa setelah dihakimi massa, pada Sabtu, 18 Maret 2017. Massa menghakimi pria nahas tersebut karena isu di media sosial yang belum diketahui kebenarannya.

Isu yang berkembang dalam pesan berantai di media sosial terjadi penculikan anak oleh orang gila dan pengemis. (adi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya