Polisi Sita Rp140 Juta dari Kelompok Bersenjata OPM Papua

Polisi sita barang kelompok bersenjata OPM Pantura Papua
Sumber :
  • VIVA.co.id/Banjir Ambarita

VIVA.co.id – Usai kontak senjata dengan kelompok bersenjata OPM Pantura Papua yang berhasil menembak mati pimpinannya, yakni Maikel Marani, Polisi menyita sejumlah barang bukti. Antara lain uang ratusan juta rupiah dan satu senjata api.

Pratu Herianto, Korban Kebiadaban Teroris OPM Diterbangkan ke Timika

Ada dugaan uang itu berasal dari salah satu kandidat bupati-wakil bupati yang bertarung dalam Pilkada Kabupaten Kepulauan Yapen. Polisi menduga uang tersebut diberikan untuk mengacaukan situasi. 

"Selain menyita senjata api jenis SS1, tim kami juga menemukan uang Rp140 juta dari lokasi kontak senjata dengan Kelompok bersenjata Maikel Marani. Uang sebanyak itu berasal dari mana masih didalami," ujar Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw, di Jayapura, Selasa 28 Maret. 

Gerombolan KST Berulah Kembali, Bakar Honai Milik Masyarakat di Papua

Lanjutnya, semua kemungkinan bisa terjadi apalagi saat ini masih dalam suasana tahapan Pilkada. "Ini masih momentum Pilkada, uang sebesar itu ada di tangan pelaku tentu jadi pertanyaan dari mana asalnya, ini yang masih diselidiki," ucapnya. 

Yang jelas, bila ada pihak-pihak yang mencoba mengacaukan situasi Kamtibmas, akan ditindak tegas. "Kalau ada yang coba bermain dengan kelompok bersenjata untuk kacaukan situasi, kami akan tindak," ujarnya tegas.

Upacara Militer Iringi Pemulangan 3 Jenazah Prajurit TNI dari Papua

Maikel Marani, pimpinan OPM wilayah Pantura Papua, selama ini masuk dalam DPO Polisi karena terlibat dalam sejumlah kasus pembunuhan, percobaan pembunuhan dan kekacauan di Kabupaten Yapen. Polisi kemudian terlibat kontak senjata dengan kelompoknya saat akan digrebek, Senin 27 Maret.

Dari lokasi ditemukan senjata api SS1, 9 magazin, 229 butir peluru kaliber 5,56, 1 lembar bendera bintang kejora (simbol OPM), uang Rp140 juta serta sejumlah senjata api.  Kapolda mengatakan, senjata api SS1 yang berhasil disita dari tangan pelaku adalah hasil rampasannya dari aparat keamanan.

"Senjata itu rampasan pelaku dari anggota aparat keamanan," ujarnya. 

Kapolda juga menambahkan, pihaknya sudah bertemu dengan pihak keluarga pelaku. Dan jasadnya yang kini ada di RS Yapen akan diserahkan kepada keluarga. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya